Membaiknya Ekonomi Indonesia Tak Bisa Menahan Pelemahan Kurs Rupiah

Rabu, 27 November 2019 – 18:44 WIB
Uang rupiah. Foto ilustrasi: istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, membaiknya data ekonomi dalam negeri ternyata tidak bisa menahan pelemahan mata uang rupiah.

Pengaruh eksternal masih sangat kuat mempengaruhi tren pasar. Yakni terkait perang dagang Amerika Serikat-China.

BACA JUGA: Rupiah Hari Ini Melemah, Harga Emas Antam juga Ikut Turun

"Membaiknya data ekonomi dalam negeri tidak bisa menahan pelemahan mata uang rupiah, apalagi data eksternal terutama perang dagang fase satu masih belum ada kejelasan walaupun ada statement dari pejabat AS bahwa perdagangan fase satu akan ditandatangani sebelum Natal. Namun pasar masih belum percaya begitu saja," kata Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan di pasar spot Jakarta, Rabu, masih terkoreksi. Di mana, rupiah ditutup melemah 7 poin atau 0,05 di level Rp14.095 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.088 per dolar AS.

BACA JUGA: Pasar LCGC Terseok-seok, Datsun Indonesia Tak Tertolong

Bank Indonesia masih terus mengawasi kondisi global yang saat ini masih bergolak sehingga ada kemungkinan pada November atau Desember, BI bisa saja menurunkan suku bunga kembali sebesar 25 basis poin.

Bank sentral juga terus melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi dalam perdagangan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF).

BACA JUGA: Selamat Pagi, Rupiah Melemah Lagi

"Apa yang dilakukan oleh Bank Indonesia bertujuan untuk menggairahkan pasar domestik yang sempat meredup," tambah Ibrahim.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp14.089 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.089 per dolar AS hingga Rp14.104 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu ini, menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp14.096 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.081 per dolar AS. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler