Membangun Kembali Big Island yang Diporak Poranda Kilauea

Senin, 11 Juni 2018 – 22:28 WIB
Luapan lava Gunung Kilauea yang menghancurkan ratusan rumah di Big Island, Hawaii. Foto: NBC

jpnn.com, HAWAII - Letusan Gunung Kilauea di Big Island, Hawaii, Amerika Serikat (AS), telah menghancurkan setidaknya 600 rumah. Tak mau tinggal diam, relawan yang bekerja sebagai pekerja konstruksi dan militer saling bantu membuat permukiman sementara.

Kaleo Blas mengangkati papan kayu. Anggota 230th Engineer Company Hawaii Army National Guard itu tak sendirian. Masih ada puluhan rekan sejawatnya yang melakukan hal serupa. Mereka tengah membuat permukiman sementara bagi para korban letusan Gunung Kilauea.

BACA JUGA: Ini Daftar Nama 19 Gunung Berapi Status Waspada

Permukiman tersebut terletak di lahan milik Gereja Sacred Heart (Hati Kudus) di Pahoa Village Road. Karena itu, permukiman tersebut diberi nama Sacred Heart Shelter. Proyek itu dipandegani Hope Services Hawaii Inc.

Ada 20 rumah berukuran 3 x 3,6 meter yang sedang dibangun. Selain itu, disediakan kamar mandi, WC, dapur umum, dan beberapa bangunan fungsional.

BACA JUGA: Waspadai Bencana Gunung Meletus saat Mudik

Militer tak bekerja sendiri. Ada lebih dari 200 relawan yang turun tangan. Mereka terdiri atas pekerja konstruksi dan pekerja sosial.

Tak semua orang bisa menghuni rumah-rumah mungil tersebut. Rumah itu hanya disediakan bagi lansia di atas 60 tahun dan keluarga yang memiliki anak berusia kurang dari 18 tahun.

BACA JUGA: Gunung Sinabung Meletus, Lihat, Tinggi Sekali..

Darryl Oliveira, petugas yang memantau pembangunan di lapangan, mengungkapkan bahwa ide awal pembangunan permukiman sementara itu berasal dari tiga kontraktor yang datang ke HPM Building Supply.

Mereka bertanya tentang cara membangun hunian dengan cepat bagi para pengungsi. Terutama bagi jemaat gereja. ’’Awalnya ingin menggunakan ruangan di gereja-gereja untuk jemaat yang kehilangan rumah,’’ ujar Oliveira.

Mereka lantas menghubungi Hope Services Hawaii Inc untuk membantu. Perusahaan tersebut akhirnya membuat kontrak dengan Keuskupan Hawaii. Mereka diperbolehkan menggunakan 5,8 hektare lahan keuskupan di Gereja Sacred Heart untuk membangun rumah bagi lansia korban letusan.

Jalan menuju kebaikan itu dipermudah. Pejabat setempat setuju mengeluarkan status darurat sehingga mereka tidak perlu melalui proses perizinan yang berbelit-belit untuk pembangunan.

Awalnya, memang ada keraguan bahwa proyek itu bakal berjalan lancar. Siapa yang mau tinggal di rumah sempit tanpa aliran listrik dan air. Tapi, mereka terus maju mengerjakan proyek kemanusiaan tersebut.

Lagi-lagi, Tuhan membukakan jalan. CEO Hope Services Hawaii Inc Brandee Menino menjelaskan bahwa pihaknya melakukan survei dan ternyata 63 orang mau tinggal di rumah mungil yang segera selesai dibangun tersebut. Tinggal di rumah mungil dari kayu itu dianggap jauh lebih baik daripada di penampungan darurat ataupun tidur di mobil.

Bukan hanya itu, bantuan juga terus mengalir. Anggota 230th Engineer Company Hawaii Army National Guard ikut turun untuk membantu membersihkan lahan yang akan dipakai membangun selter.

Hawaii Island United Way mendonasikan USD 75 ribu (Rp 1,04 miliar) dan USD 25 ribu (Rp 348,3 juta) datang dari lembaga yang berafiliasi dengan Hu Honua Bioenergy. Relawan juga terus berdatangan.

Oliveira membantu mengoordinasi bantuan dan pekerja untuk menggarap bangunan. Pria 56 tahun yang pernah menjadi kepala pemadam kebakaran Hawaii itu menyatakan bahwa bantuan tersebut mengubah banyak hal. Mereka bisa membuat dapur, toilet, dan berbagai perlengkapan lain. Selain itu, bakal ada bantuan berupa toilet dan shower portable.

Jika cuaca sedikit bersahabat, proyek itu bakal selesai lebih cepat. Sayangnya, hujan terus mengguyur. Meski begitu, semangat para relawan tak pernah padam.

’’Saya telah dikelilingi begitu banyak kesedihan selama beberapa pekan ini. Senang rasanya berada di sini dan dikelilingi harapan,’’ tutur Wali Kota Hawaii County Harry Kim sebagaimana dilansir Reuters. (sha/c14/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peringatan Dini Serangan Misil Gegerkan Hawaii, Eh Ternyata


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler