Memberdayakan Warga Kaki Gunung Gede, Ganjar Memprakarsai Pembangunan Pabrik Teh Premium

Kamis, 05 Oktober 2023 – 15:31 WIB
Capres Ganjar Pranowo memberdayakan warga kaki Gunung Gede dengan memprakarsai pembangunan pabrik teh premium. Foto: Tim GP.

jpnn.com - CIANJUR - Calon Presiden Pemilu 2024 Ganjar Pranowo tidak hanya berkunjung dan menginap di desa terpencil kaki Gunung Gede, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tetapi juga menjalankan salah satu program andalannya, yakni hilirisasi pertanian menuju kedaulatan pangan.

Ganjar yang menggandeng Koperasi Desa Sejahtera Indonesia (Kodesi) milik Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi), petani dan milenial setempat, memprakarsai  pembangunan pabrik teh kualitas premium di Desa Tegallega, Kecamatan Warung Kondang.

BACA JUGA: Wujudkan Kedaulatan Pangan, Ganjar Bangun Pabrik Teh Premium di Kaki Gunung Gede

"Pabrik teh ini akan memproduksi teh premium yang kami beri merek Teh GP. Itu kepanjangannya Teh Gede Pangrango, karena wilayah ini ada di kaki Gunung Gede dan Pangrango," kata konsultan pabrik, Fery Kurniawan.

Pabrik teh itu akan dikelola anak-anak muda atau milenial

BACA JUGA: Ganjar Menginap di Rumah Warga Cianjur, Diajak Mayoran, Unik dan Spesial

Sementara, dalam pilot project-nya, akan mengolah empat hektare kebuh teh dan memproduksi 200 kilogram per hari.

"Untuk harganya, karena ini teh premium maka sangat tinggi," kata dia.

BACA JUGA: Ganjar dan Siti Atikoh Jalan Sehat Sambil Berbincang dengan Petani Teh di Cianjur

Fery menjelaskan per 50 gram seharga Rp 150.000, dan per kilogram setara Rp 800.000 sampai Rp 2 juta.

"Tentu dengan hasil ini, akan membuat para petani teh di desa ini makin sejahtera," ucapnya.

Para anak muda petani milenial yang akan dilibatkan dalam program itu mengaku sangat senang. 

Sebab, dengan adanya program pemberdayaan masyarakat ini, maka warga yang mayoritas petani teh itu pendapatannya akan bertambah.

"Tentu kami sangat antusias sekali karena Pak Ganjar menginisiasi ini untuk masyarakat dan kami anak muda dilibatkan menjadi motor penggerak," ucap salah satu petani milenial Desa Tegallega, Nandri Rivaldi (29).

Dia pun berharap dengan adanya program itu para anak-anak muda tidak perlu bekerja di kota.

"Akan tetapi, kami bisa berkarya di desa dengan pendapatan yang tidak kalah dengan mereka yang ada di kota," ungkapnya.

Sementara, Ganjar mengatakan banyak potensi masyarakat desa yang bisa dioptimalkan. 

Dia mencontohkan seperti di Desa Tegallega, ada potensi perkebunan teh yang bisa dikelola lebih baik untuk kesejahteraan masyarakat.

"Ada yang menarik, ya, di desa ini, ada anak muda milenial yang menggerakkan para petani. Mereka siap membuat pabrik teh dengan produk teh premium atau special tea," katanya.

Menurut Ganjar, hal ini menjadi contoh konkret bagaimana melakukan hilirisasi pertanian yang diharapkan meningkatkan kesejahteraan petani.

"Ini keren," tegas ketua Dewan Pembina Papdesi itu.

Ganjar menambahkan yang lebih menarik lagi ialah pabrik teh itu dikelola bekerja sama dengan Kodesi, koperasi desa binaan Papdesi.

Dia menuturkan jika program ini berhasil, maka bisa diterapkan dan dikembangkan di desa-desa lain di seluruh Indonesia.

"Sangat mungkin dikembangkan di desa lain, tentu dengan unit usaha dan kearifan lokal masing-masing," ungkapnya.

Dia mengatakan kalau semua bisa melakukan itu maka bisa dibayangkan betapa besarnya pendapatan yang dihasilkan.

"Ini bagian dari hilirisasi produk pertanian yang kita (Indonesia) inginkan dan ending-nya cita-cita kita mewujudkan kedaulatan pangan bisa tercapai," imbuhnya.

Namun, Ganjar mengingatkan bahwa itu semua bukanlah sebuah pekerjaan mudah.

Pemerintah harus turun tangan dan mendorong agar program-program itu bisa berjalan.

Selain terus melakukan pendampingan, pelatihan dan memberikan kemudahan terhadap akses modal, pemerintah juga harus menjadi offtaker produk yang dihasilkan.

"Kalau mereka sudah jalan dan berproduksi, pemerintah yang harus menjadi offtaker-nya," katanya.

Misalnya, lanjut Ganjar, masukkan semua produk ini ke e-katalog dan wajibkan kementerian/lembaga hingga pemerintah daerah membeli.

"Jadi, misal ada acara atau menyambut tamu kenegaraan, suguhannya teh apesial hasil karya petani milenial di Cianjur ini," pungkas Ganjar Pranowo. (jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler