Memotret Kesetiakawanan Sosial Melalui Lomba Foto

Kamis, 27 Oktober 2016 – 00:03 WIB
Memotret Kesetiakawanan Sosial Melalui Lomba Foto. Foto RMOL/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Jiwa dan semangat kebersamaan, kegotongroyongan, kekeluargaan dan kerelaan berkoban tanpa pamrih yang tumbuh di masyarakat Indonesia perlu terus dilestarikan, direvitalisasi, didayagunakan dalam kehidupan berbangsa. 

Rasa peduli antarsesama ini jangan sampai tergerus dengan nilai-nilai dan budaya barat.

BACA JUGA: Akademisi Maluku Beri 8 Catatan untuk Jokowi-JK

Melalui peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial yang jatuh tiap tanggal 20 Desember bisa dijadikan momentum merevitalisasi kepedulian antarsesama. 

"Kesetiakawanan sosial bukan hal baru sebetulnya dalam kehidupan masyarakat kita," kata Ketua Umum Panitia Pusat Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2016, Margiono. 

BACA JUGA: Bertemu PGRI, Jokowi: Jangan Ada Prasangka pada Saya

Bahkan, menurut Margiono, hingga kini masih terjaga baik di banyak daerah.

Contoh di Bali, ada tradisi pecalang atau perangkat keamanan yang diwarisi turun temurun di setiap desa adat.

BACA JUGA: Maluku Tagih Janji Presiden Jokowi

Menjadi pecalang adalah suatu pengabdian kepada masyarakat. Mereka tidak mendapatkan gaji. 

Dengan kesetiakawanan sosial, berbagai permasalahan kemiskinan, tawuran, konflik atau sosial lainnya yang terjadi bisa diatasi.

Rasa peduli dari si kaya akan membuat si miskin lebih memberdayakan dirinya. 

Karenanya dalam HKSN 2016 ini, jelas Margiono, Kementerian Sosial bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ingin menggugah partisipasi masyarakat dari Sabang hingga Merauke untuk saling peduli lewat partipasi dalam berbagai kegiatan yang telah dipersiapkan. 

Salah satunya melalui lomba foto bertajuk 'Setia Kawan 2016: Menembus Batas'. Lomba ini dibuka untuk umum dan juga pewarta foto.

Para peserta diberi kebebasan untuk mengeksplore makna setia kawan itu sendiri. Terpenting objek foto mendukung program kesetiakawanan sosial. 

"Lomba foto ini yang jelas tidak dipungut biaya apapun dan tidak pula dibatasi jumlah karya yang mau diikutsertakan," jelas Sekretaris Lomba Foto HKSN 2016, Widya Victoria. 

Lebih lanjut Widya menjelaskan, lomba foto ini melibatkan tiga juri yakni Oscar Matuloh dari Galeri Foto Antara Jurnalistik, bersama dua fotografer profesional, Arbain Rambey dan Risman Marah. Adapun batas waktu pengiriman karya foto hingga 3 Desember 2016. 

Karya-karya terbaik pilihan akan dipamerkan saat puncak acara HKSN di Palangkaraya, Kalimatan Tengah yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja.   

Untuk info lebih lanjut tentang syarat atau ketentuan lomba foto bisa dilihat di www.fotosetiakawan.com. (wid/JPG)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudding Dorong Pemerintah Sentuh Hendropriyono di Kasus Munir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler