MAKKAH - Ada pemandangan menarik saat Menteri Agama Suryadharma Ali tiba di kantor Misi Haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi, Rabu (26/10) pagi waktu setempatBaru saja masuk, dia melihat ada seorang calon haji (calhaj) usia lanjut duduk di kursi setelah pintu masuk kantor lengkap dengan pakaian ihram
BACA JUGA: Bersihkan KNPI dari Parpol
Spontan Suryadharma yang datang bersama rombongan menghampirinya dan bertanya
BACA JUGA: 214 Daerah Minta Dimekarkan
Dia dibawa ke kantor Misi Haji Indonesia oleh petugas setelah tersesat dan tertinggal oleh rombongannya."Dari Malang," jawab pria yang belakangan diketahui bernama Abdul Raji Ratimin ituRaji yang lebih banyak diam dan beberapa kali berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa saat ditanya itu bercerita, dia ikut haji nonkuota dengan biaya Rp 63 juta
BACA JUGA: Honorer Ditunda Diangkat jadi CPNS
Dia bersama rombongan yang jumlahnya 7 orang berangkat dari Indonesia pada 24 oktober"Ikut Haji Gufron," jawabnya ketika ditanya siapa ketua rombongan yang mengajaknyaKarena tidak jelas di mana pemondokannya, dan tidak dilengkapi gelang atau identitas lainnya seperti calhaj resmi yang pemberangkatannya melalui Kementerian Agama, setelah Suryadarma Ali masuk ke ruang rapat, petugas kemudian mengantarnya ke Masjidil Haram
Suryadharma yang tiba di Jeddah Selasa malam (25/10) dan langsung umrah mengatakan, calhaj nonkuota uangnya banyak, karena mampu membayar yang hampir sama dengan haji khusus, bahkan bisa lebih, karena ada yang sudah membayar Rp 83 juta tidak berangkatNamun, nasibnya tidak tentu
Calhaj nonkuota yang telantar ini merupakan korban dari pihak travel yang terdaftar namun memberangkatkan haji tidak melalui Kementeriaa Agaman."Apalagi melalui travel tidak terdaftar," imbuhnya
Dijelaskannya, calhaj nonkuota kadang telantar di tanah air, bandara King Abdul Aziz di Jeddah, bahkan ada yang telantar di Malaysia."Ada juga jamaah nonkuoat yang telantar ketika mau pulangHaji sudah selesai, tapi tidak ada tiket untuk pulang ke tanah airKalau jamaah berangkat dari Kementerian Agama kan terdata," tambahnya.
Selain itu, calhaj nonkuoata juga mengambil jatah layanan calhaj kuotaSeperti memakai tenda saat di Mina dan makan saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina"Khawatir ganggu kenyamanan jamaah kuota," katanya
Dalam hal ini, lanjutnya, Kementerian Agama, Kemenkumham, dan pihak kepolisian harus tegas terhadap penyelenggara yang punya izin, tapi memberangkatkan haji tidak melalui Kementerian AgamaApalagi yang tidak resmi
"Mereka yang tidak berizin, dari Kemenag susah memberi sanksiItu dari kepolisianKalau proses pencegahan dari pihak imigrasiMisalnya kalau haji khusus kan tetap ada tandanya dari penyelenggaranyaDicegah berangkat, daripada sengsaraKita akan benahiKe depan, akan ada pembenahan," terangnya.
Sementara itu, hingga kemarin pukul 13.15 waktu setempat (17.15 WIB), calhaj yang meninggal sebanyak 58 orangSebelumnya 49 orangMereka adalah Suyanto bin Ngaseri (kloter 14 Solo), Husain bin Muslar (53 Surabaya), MSaleh Yusuf bin Yusuf Usman H(19 Palembang), Ridwan bin Saidan (10 Surabaya), Sulasmi binti Kusnan (36 JKS), Suhari bin Salam (21 JKG), Sudarso bin Usman (22 Surabaya), Slamet Adnan bin Paat (21 Solo), dan Badru bin Hudaemi (44 JKS)
Sedangkan calhaj yang dirapat inap di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah sebanyak 100 orang dan 17 di RS Arab Saudi, BPHI Madinah 18 orang dan 18 orang di RS Arab Saudi, serta 16 orang di BPHI Jeddah dan 4 orang di RS Arab SaudiAdapun calhaj yang tiba di Arab Saudi sebanyak 170.837 orang152.856 di antaranya telah tiba di Makkah(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hukuman Dikorting, Baasyir Tetap Ajukan Kasasi
Redaktur : Tim Redaksi