Menag Lukman: Jumenengan adalah Tonggak Sejarah dan Nilai Budaya

Kamis, 07 Januari 2016 – 16:28 WIB
KBPH Suryodilogo yang resmi menjadi KGPAA Paku Alam X. FOTO: radar jogja/jpnn.com

jpnn.com - JOGJA - Beberapa menteri dan gubernur hadir dalam Jumenengan Paku Alam X di Bangsal Sewotomo, Kamis (7/1). Salah satu pembantu presiden yang tampak hadir dalam prosesi itu adalah Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin.

Ia mengatakan Jumenengan Paku Alam X adalah tonggak sejarah dan nilai budaya. Tradisi yang memiliki nilai luhur itu harus dimaknai dengan baik. Hal itu terlihat dalam prosesi jumenengan di Pakualaman.

BACA JUGA: Tantangan Paku Alam X dan Pesan Raja-Raja Nusantara

"Tetap penting ini budaya sangat luhur. Kita lihat betapa konsentrasinya penari tadi menarikan dengan usia tarian yang lama yang kaya dengan simbol simbol. Kita harus gunakan nilai-nilai ini," ujarnya kepada wartawan.

Tradisi dan nilai budaya yang terlihat dalam Jumenengan Paku Alam X diharapkan dapat menjaga keselarasan di Jogjakarta sebagai warisan budaya. Selain itu menurut Lukman prosesi jumenengan juga memiliki hal yang sangat dekat dengan agama.

BACA JUGA: Punya Deposito, Kok Ngutang Ratusan Miliar?

Terbukti dalam prosesi dimulai dengan pembacaan ayat Alquran. "Pakualaman punya tradisi panjang dalam menjaga tradisi," ujarnya.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku prosesi jumenengan ini sebagai bentuk kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. Hal ini membuktikan budaya Indonesia sangat tinggi.

BACA JUGA: Berharap Paku Alam X Jadikan Jogja Lebih Baik

Sehinga perlu dilestarikan dan menjadi contoh dalam pemerintahan. "Indonesia sugeh kaya akan budaya. Jogja Solo masih hidup dalam tradisi ini. Ini bisa jadikan contoh ada kerajaan dan ada di pemerintahan," ungkapnya. (riz)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kocak! Konyol! Ketinggalan Pesawat, Ingin Bunuh Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler