Menag: Nabi Muhammad saja Sangat Menghargai Perbedaan

Kamis, 29 Oktober 2020 – 23:09 WIB
Menteri Agama Fachrul Razi mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Jakarta, Selasa (8/9). Foto: Ricardo/JPNN.con

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengungkapkan, ada banyak kebaikan yang lahir bersamaan dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW.

Ada semangat yang tumbuh dalam diri masyarakat Arab saat itu, bahwa sang bayi yang lahir ini akan membawa mereka dan juga umat manusia ke arah kebaikan yang dinanti.

BACA JUGA: Hari Santri 2020, Menag Fachrul Razi Sebut Resolusi Jihad

"Spirit yang paling mendasar yang disebarkannya dalam mengubah peradaban manusia adalah mengajak manusia beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta membangun toleransi dan saling menghargai antar sesama," kata Menag dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tingkat Kenegaraan 1442H/2020M, Kamis (29/10). 

Dalam dakwahnya, lanjut Menag Nabi SAW adalah sosok yang memberi perhatian besar terhadap kedamaian, sekaligus meletakkan dasar-dasar penghormatan atas perbedaan.

BACA JUGA: Permintaan Khusus Menag kepada Ormas Islam, Tolong Disimak!

Hal ini terlihat dari kesuksesannya saat menyatukan dua kelompok sahabat, Anshar dan Muhajirin di Madinah.

Disampaikan Menag heterogenitas masyarakat adalah keniscayaan. Karenanya baginda Nabi SAW memberikan contoh bagaimana heterogenitas tersebut dikelola secara baik dengan menerapkan prinsip persamaan hak dan saling memuliakan. 

BACA JUGA: Menag Terjunkan Satgas Bantu Santri Terkonfirmasi Positif COVID-19

Inilah yang pada akhirnya membawa Madinah menjadi negeri yang dirindukan oleh bangsa- bangsa lain untuk hadir dan merasakan sentuhan lembut sang nabi akhir zaman ini.

"Hari ini jarak kita sudah sangat jauh dengan periode nubuwwah. Namun spirit itu masih nyata hadir dalam nadi kita, dalam setiap langkah kaki kita, dan dalam hati sanubari kita," ujar Menag. 

Ajaran dan nilai-nilainya begitu nyata memberi warna. Pada naluri keagamaan kita, bahwa Islam itu membawa rahmat bagi alam semesta, bila membawa kerusakan pastilah bukan ajaran islam.

Di akhir sambutannya Menag menegaskan Indonesia diwarisi berbagai keragaman dan perbedaan. Hingga kini Indonesia masih bersatu dengan kokoh kuat karena mencontoh teladan akhlak mulianya dan menaati ajaran sang rasul Allah itu.

"Tugas kita adalah menjabarkan spirit nubuwwah untuk mengikat setiap kita dalam satu visi yang sama. Spirit nubuwwah inilah yang akan menjaga kita dari perpecahan. Meski kita berbeda dalam banyak hal, tetapi sebagai umat baginda Nabi Muhammad SAW, kita sangat menghargai perbedaan itu," tutup Menag.(esy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler