Menag Yaqut Ajak Kader PDIP dan Nahdiyin Bersatu Lawan Perusak Indonesia

Sabtu, 12 Februari 2022 – 18:30 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut. Foto: Dokumentasi JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menyebut kalangan nasionalis dan religius di Indonesia memiliki tanggung jawab yang sama besar memelihara narasi kebangsaan berciri kemajemukan.

Hal itu dikatakan Yaqut saat menghadiri kegiatan daring bertema Bersama Merawat Indonesia yang diselenggarakan PDIP demi memperingati hari lahir (Harlah) ke-96 Nahdlatul Ulama (NU), Sabtu (12/2).

BACA JUGA: Menag Yaqut: Pernyataan Jenderal Dudung Tidak Perlu Diperdebatkan

"Antara nahdiyin dan nasionalis terletak tanggung jawab yang luar biasa," kata dia dalam keterangan persnya, Sabtu ini.

Yaqut menyebutkan bahwa Indonesia tidak akan pernah ada jika narasi kebhinekaan dan kemajemukan tak bertahan.

BACA JUGA: Megawati: Hubungan PDIP dan NU Sangat Dekat, Ancaman Kebangsaan Bisa Diatasi

Mantan Ketua GP Ansor kemudian mengajak kader PDIP dan nahdiyin marapatkan barisan ketika ada pihak yang terindikasi hendak merusak narasi kebhinekaan dan kemajemukan. 

"Sebab, mereka ingin menghancurkan Indonesia. Segala upaya melenyapkan kemajemukan, kebhinekaaan di negeri ini sama dengan membunuh Indonesia," tutur dia.

BACA JUGA: Ikut Peringati Harlah NU, PDIP Gelar Diskusi, Dihadiri Megawati dan Gus Yahya

Yaqut mengatakan bahwa NU dan kalangan nasionalisme sesungguhnya bisa mempertahankan tradisi dan budaya di Indonesia.

"Sejarah lahirnya NU didasari dua hal tersebut. Selain itu, pembacaan kuat para kiai dan ulama membangun peradaban manusia yang lebih baik," beber pria kelahiran Jawa Tengah itu.

Yaqut berikutnya menyinggung nasionalisme para santri bisa dilacak dari pendirian NU.  

Dua pekan sebelum NU lahir ada 15 kiai berkumpul di rumah salah satu pendirinya, yakni Hasbullah di Kertopaten, Jawa Timur. 

Para kiai satu itu berdiskusi tentang cara mempertahankan Islam tradisional dan ikhtiar mewujudkan Indonesia merdeka. 

"Integrasi Islam dan nasionalisme bagi NU tidak ada kendala. Wacana para tokoh NU selalu Islam dan nasionalisme saling membutuhkan, dan menguatkan," beber Yaqut. (ast/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP DKI Sebut Lelang Pembangunan Sirkuit Formula E tak Transparan


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler