jpnn.com - JAKARTA — Staf Khusus Menteri Agama Bidang Image Building dan Teknologi Informasi Wibowo Prasetyo menyampaikan pesan khusus Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Menurut dia, Menag Yaqut pengin Hari Santri diperingati bersama dan melibatkan masyarakat luas.
BACA JUGA: 4 Tersangka Korupsi Makan Minum Program Rumah Santri Tahfiz Indramayu Ditahan
“Menag Yaqut ingin hari santri harus bisa dirasakan semua pihak. Tidak hanya kalangan santri," kata Wibowo Prasetyo di Jakarta, Kamis (13/10).
Wibowo mengatakan tema Hari Santri 2022 ialah Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan.
BACA JUGA: KSM Dibuka, Menag Yaqut Pamer Keunggulan Madrasah, Melebihi Sekolah Umum
Berdaya, kata dia, menunjukkan santri mampu berkiprah di berbagai bidang.
Dia mencontohkan, saat ini Wakil Presiden Ma'aruf Amin dan Menag Yaqut berasal dari kalangan santri.
BACA JUGA: Menag Yaqut Instruksikan MTsN 19 Jakarta Segera Direnovasi, Siswanya Bagaimana?
“Para profesional dan ahli teknologi infomasi banyak lahir berasal dari pondok pesantren. Artinya, santri mampu berkiprah di berbagai bidang tidak hanya di bidang agama,” ujar Wibowo.
Pada puncak hari santri nanti, lanjut Wibowo, seluruh tokoh agama akan diundang hadir merayakan hari santri.
Direktur Direktur Pendidikan Dhiniyah dan Pondok Pesantren Waryono mengatakan pada peringatan Hari Santri 2022 akan digelar sejumlah kegiatan.
Pertama, kongres digitisalisasi aksara pegon.
Menurut Waryono, aksara pegon salah satu warisan budaya Indonesia khususnya kalangan pesantren.
“Pesantren masih melestarikan menulis aksara Arab pegon ini,” jelasnya.
Kedua, muktamar pemikiran santri.
Pada muktamar pemikiran ini, siapa pun termasuk santri dan mantan santri, jurnalis yang berasal dari santri dapat berkontribusi pemikiran terkait pesantren salah satunya bagaimana pesantren masa depan.
Ketiga, layanan cek kesehatan gratis.
Waryono mengatakan, salah satu program unggulan Kemenag adalah Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).
Program beasiswa ini memfasilitasi santri untuk mengakses program studi yang belum ada di pesantren seperti ilmu kesehatan dan kedokteran.
“Layanan cek kesehatan ini dilakukan oleh dokter santri alumni penerima beasiswa santri berprestasi,” kata Waryono.
Kegiatan lainnya ialah mayoran santri, yaitu makan bersama yang menjadi tradisi santri di pesantren. Tradisi ini tidak mengenal strata sosial, di pesantren sudah diajarkan kesetaraan sosial. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad