Menag Yaqut: Toleransi Jangan Sebatas Perayaan Semata

Selasa, 18 Mei 2021 – 23:01 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Dok ISED untuk jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak tokoh dan umat beragama untuk merawat dan meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama.

Toleransi harus mewujud dalam kehidupan keagamaan dan sosial bangsa, jangan terbatas pada simbolik perayaan semata.

BACA JUGA: Warta Pakai Modus Ritual Mandi, Korban Dukun Cabul Itu Sudah 3 Orang, Lihat Tampangnya

Demikian dikatakan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat menghadiri Halalbihalal Digital Lintas Iman yang digelar Institute of Social Economic Digital (t) dan Nasaruddin Umar Office (NUO), Selasa (18/5/2021).

“Mari terus meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama. Tidak terbatas simbolik perayaan ataupun peringatan keagamaan, namun terus ditingkatkan dalam kehidupan keagamaan dan kehidupan sosial kita,” kata Menag.

BACA JUGA: Ini Panduan dari Menag agar Jemaah Salat Id Tetap Khusyuk dan Aman dari Covid-19

Dalam acara bertajuk “Sambung Rasa Persaudaraan Antar Umat Beragama & Penghayat Kepercayaan” tersebut Menag menyampaikan, sikap moderat dalam beragama atau moderasi beragama diyakini dapat memupuk sikap toleransi dan kerukunan umat beragama.

“Untuk itu, seluruh umat beragama diharapkan memiliki cara pandang, sikap dan praktik beragama dalam perspektif jalan tengah yang melindungi martabat kemanusiaan,” imbuh Gus Yaqut, sapaannya.

BACA JUGA: Buntut Kerumunan Warga di Acara Organ Tunggal, Kapolsek Semaka Dicopot

Ia pun mengapresiasi Halalbihalal Lintas Iman secara virtual ini karena dapat menjadi momentum mempererat toleransi antarumat beragama di Indonesia. Terlebih, pada saat umat Muslim merayakan Idulfitri 1442 H lalu, umat Kristiani juga memeringati Kenaikan Yesus Kristus.

“Kedua perayaan dan peringatan pada hari yang sama ini termasuk momen langka. Menurut ahli astronomi dapat terjadi 200 tahunan. Selain menjadi hari besar bagi umat agama masing-masing, perayaan Lebaran dan Kenaikan Yesus Kristus tahun ini bisa menjadi momentum untuk mempererat toleransi antarumat beragama di Indonesia,” ujar Gus Yaqut.

Founder ISED Sri Adiningsih mengungkapkan, halalbihalal saat Lebaran merupakan momentum khas yang hanya dimiliki bangsa Indonesia.

“Halalbihalal ini adalah tradisi indah yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, meskipun hanya lewat virtual, ini bisa mengobati kerinduan kita untuk bersilaturahmi,” ujar Sri.

Sementara Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan, Lebaran Idulfitri bukan hanya milik umat Islam, tetapi milik seluruh bangsa Indonesia.

“Ini sebagai tradisi yang diwariskan oleh para orang tua kita,” ungkap Nasaruddin.

BACA JUGA: Enam Orang Tinggal Satu Atap, Ya Ampun, Semua Doyan Berbuat Dosa, Lihat

Halalbihalal Digital Lintas Iman ini juga dihadiri sejumlah tokoh, seperti anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto, Ketua PHDI Wisnu Bawa Tenaya, Anggota BPIP Romo Benny Susetyo, Direktur Sekolah Pancasila Yudi Latif, Tokoh Sangha Theravada Bikhu Gunaseno, serta Komunitas Penghayat Kepercayaan Dewi Kanti.(dkk/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler