jpnn.com, SURABAYA - Di bulan suci Ramadan, kita harus menghindari hal-hal yang bersifat kekerasan.
Bulan suci ini harus dijaga dengan rasa toleransi antar umat beragama.
BACA JUGA: Ramadan Proses Recharger Spiritualitas
Dengan toleransi yang sangat tinggi. Tidak saling menyakiti, tetapi bisa menjaga sesama dengan rasa menghormati dan menyayangi.
Kekerasan yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur akibat bom, juga harus dihindari dan diminimalisir.
BACA JUGA: Bu Mega, Bu Risma dan Mbak Puti Bicara Konservasi Lingkungan
Masyarakat juga jangan mudah terprovokasi untuk diajak jihad, namun jalannya keliru.
Menurut agama, jihad dilakukan dalam keadaan perang. Sama-sama membawa senjata dalam kondisi perang. Sehingga lawan tahu.
BACA JUGA: Megawati Soekarnoputri: Bu Risma Ini Wali Kota atau Preman?
Namun, jika dilakukan dengan salah, seperti bom bunuh diri, itu tindakan tidak benar. Ada korban jiwa yang tidak tahu menahu terkena dampaknya.
Karena itu, di bulan Ramadan ini hendaknya masyarakat bisa memperdalam ilmu agama dengan benar.
Sehingga, ketenteraman masyarakat akan selalu terjaga dan tidak menimbulkan keresahan di lingkungan masyarakat lain.
Puasa bisa dijadikan momen untuk menahan diri dari perilaku buruk dan nafsu untuk melukai. Sehingga, di bulan suci ini akan tercipta situasi yang aman dan terkendali untuk semua masyarakat di Indonesia pada umumnya dan masyarakat Surabaya pada khususnya.
Menahan hawa nafsu dari perilaku yang menyimpang, sangat diperlukan agar puasa menjadi bermanfaat. Masyarakat akan mendapatkan pahala dan bisa mengubah perilaku yang buruk menjadi baik.
(opi/sb/vga/jay/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keren! Naik Suroboyo Bus Bayar dengan Sampah Plastik
Redaktur : Tim Redaksi