jpnn.com, DEPOK - Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri mengatakan tidak ada larangan untuk buruh melakukan aksi unjuk rasa sepanjang memperhatikan urgensi dan efektifitasnya.
Bahkan, selama proses unjuk rasa, juga perlu diiringi dengan dialog sosial untuk menemukan solusi bersama.
BACA JUGA: Menaker: Hilangkan Paradigma Buruh Berhadapan dengan Pemerintah
“Di negara maju, dialog sosial terus digemakan dalam menghadapi masalah ketenagakerjaan,” ujar Hanif di sela-sela gowes bersama dengan serikat pekerja, di hutan UI, Depok, Jawa Barat, Sabtu (29/4).
Hanif mengatakan, dialog sosial ketenagakerjaan menjadi salah satu kunci peningkatan kesejahteraan buruh. Dia menyadari kepentingan pengusaha dan pekerja pasti berbeda.
BACA JUGA: Menaker Ajak Nahdiyin Gembleng Karakter Anak di Pesantren
"Tapi sepanjang bisa didialogkan, solusi pasti ditemukan,” ujar Hanif.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan Hubungan Industrial (PHI) dan Jaminan Sosial (Jamsos) Haiyani Rumondang menambahkan, dialog sosial antara buruh, pengusaha, dan pemerintah memang harus dibudayakan.
BACA JUGA: Keadaan Ini Bikin Indonesia Terlambat Meningkatkan SDM
"Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya berolahraga bersama, seperti Gowes Bareng ini," kata Haiyani.
Keakraban juga bisa dijalin dengan kegiatan bersama lainnya, seperti yang akan dilakukan di puncak acara May Day Festival pada 1 Mei di Senayan.
Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN), Indrayana mengakui, kesadaran untuk melakukan dialog sosial ketenagakerjaan terus menjamur di tengah perjuangan gerakan buruh Indonesia saat ini.
“Jika memang bisa dilakukan dialog, kenapa terus dipertentangkan. Yang terpenting, tujuan utamanya adalah kepentingan buruh dan pengusaha bisa terpenuhi,” kata Indrayana.
Presiden Federasi Serikat Pekerja Panasonic Gobel, Djoko Wahyudi mengaku, melalui dialog sosial, huhungan antara buruh dengan perusahaan semakin harmonis. Sebab, berbagai masalah bisa didialogkan.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Sudah Ngomong, Menterinya Baru Mencak-mencak
Redaktur & Reporter : Boy