Menaker Hanif Dhakiri Ajak ASEAN Wujudkan Kerja Layak Bagi Pekerja

Kamis, 28 Maret 2019 – 15:57 WIB
Menaker M. Hanif Dhakiri mengajak jejaring keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tingkat ASEAN atau dikenal dengan Occupational Safety and Health Network (ASEAN OSHNET) mewujudkan kerja layak bagi pekerja. Foto: Kemenaker

jpnn.com, JOGJA - Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mengajak jejaring keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tingkat ASEAN atau dikenal dengan Occupational Safety and Health Network (ASEAN OSHNET) mewujudkan kerja layak bagi pekerja di negara-negara anggotanya.

"ASEAN OSHNET dan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memiliki  satu tujuan yang sama yaitu cita-cita untuk mewujudkan kerja layak, yang lebih spesifik oleh ASEAN OSHNET dititikberatkan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja," kata Hanif saat membuka The 6th ASEAN OSHNET Conference, Kamis (28/3).

BACA JUGA: Rakorwas 2019, ASN dan Penyelenggara Negara Diminta Berani Tolak Gratifikasi

Hanif menegaskan, meskipun masih banyak tantangan karena sistem kerja yang berubah dengan cepat dan lebih banyak  menggunakan teknologi, tetapi dengan kerja sama yang kuat maka tujuan tersebut pasti dapat dicapai.

"Kami sangat mengharapkan kerja sama antara negara anggota ASEAN ditingkatkan lagi untuk memberikan perlindungan yang maksimal bagi tenaga kerja dalam menghadapi era inisiatif pekerjaan di masa depan (future of work initiative)," ujar Hanif.

BACA JUGA: BLK Makassar Fasilitasi Job Fair KJRI Kuching

Selain itu, kerja sama dengan mitra Plus Three Countries (Jepang, Tiongkok, Korea Selatan), Organisasi Internasional seperti Asosiasi Internasional Pengawas Ketenagakerjaan (IALI) dan Organisasi K3 Asia-Pasifik (APOSHO) juga sangat diperlukan dalam meningkatkan perlindungan pekerja, khususnya pada bidang keselamatan dan kesehatan kerja.

Hanif berharap ASEAN OSHNET dapat lebih aktif  lagi dalam menemukan inistiatif-inisiatif baru sebagai wadah kerja sama yang baik dalam mempersiapkan negara anggota ASEAN untuk menjawab tantangan revolusi 4.0 khususnya  pelaksanaan K3.

BACA JUGA: 5 Hal Penting soal Disrupsi Teknologi

"Indonesia merasa sangat beruntung dapat berpartisipasi aktif di dalam ASEAN OSHNET. Hal ini dapat mendorong penyempurnaan regulasi di bidang K3 yang pada akhirnya harus sejalan dengan perkembangan K3 di tingkat ASEAN dan global," ucap Hanif.

Hal tersebut, lanjutnya, dapat mendorong terciptanya program-program K3 yang lebih modern sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing usaha, serta memotivasi praktik-praktik K3 di perusahaan  dengan mengikuti program ASEAN OSHNET Award.

"Ke depannya semoga lebih banyak perusahaan di Indonesia dan negara anggota ASEAN dapat berpartisipasi dalam kompetisi ASEAN OSHNET Award, sehingga dapat memacu perkembangan pelaksanaan K3 di negara-negara anggota ASEAN," tutur Hanif.

Menurut Hanif , tahun 2019 ini merupakan tahun yang sangat istimewa, karena pada tahun ini usia perjalanan kerja sama ASEAN OSHNET telah mencapai 20 tahun dan pada tahun 2019 ini  juga, organisasi perburuhan internasional (ILO) genap berusia 100 tahun.

Sementara itu, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor Leste Michiko Miyamoto, mengatakan bahwa konferensi ini merupakan wadah yang bagus untuk saling berbagi pengetahuan terkait K3 dan bagaimana setiap negara anggota mengimplementasikan K3 di negaranya masing-masing.

"Perubahan iklim, teknologi, dan sosial mempengaruhi perubahan K3 bagi pekerja, sehingga penanganannya juga harus disesuaikan," ujar Michiko. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... ASEAN Komitmen Perkuat Pengawasan dan Perlindungan Pekerja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler