jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas keberangkatan 597 Pekerja Migran Indonesia (PMI) skema Government to Government (G to G) ke Korea Selatan .
Pelepasan ratusan pekerja migran itu dilakukan pada Senin (17/10) di El Hotel Royale Kelapa Gading, Jakarta Utara.
BACA JUGA: Temui Penerima BSU di 3 Wilayah, Menaker Ida Fauziyah Ucapkan Syukur Alhamdulillah
Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan para PMI yang akan berangkat ke Korea Selatan sudah diberikan pembekalan dan pendidikan.
"Saya senang dan merasa bangga karena yang akan berangkat ke Korea ini adalah SDM-SDM dengan kompetensi, SDM dengan keterampilan yang memiliki pendidikan, dan akan bekerja ke Korea.," kata Jokowi.
BACA JUGA: Pertemuan Menteri Ketenagakerjaan G20 Sukses Digelar, Menaker Ida: Terima Kasih Bali!
Jokowi melihat para PMI Indonesia sangat semangat dan optimistis untuk bekerja di Korea Selatan.
"Saya senang karena saudara-saudara ini disipakan, ada pembekalan, tujuannya jelas," kata ungkap eks Gubernur DKI Jakarta itu.
BACA JUGA: Menaker Ida Dukung Percepatan RUU PPRT Menjadi Undang-Undang
Dia mengatakan saat ini jumlah PMI yang berada di luar negeri sebanyak 9 juta.
Dari jumlah tersebut, lanjut dia, sebanyak 4,5 juta PMI berangkat secara ilegal atau tidak melalui prosedur yang ditentukan dan sisanya legal.
Atas banyaknya jumlah PMI ilegal tersebut, dia menyatakan memerintahkan kepada K/L terkait agar melawan sindikasi penempatan PMI ilegal atau nonprosedural dan memberikan pelindungan kepada PMI.
"Pekerja migran harus tercatat, harus terpantau, harus bisa dilihat di mana dia bekerja, karena ini menyangkut pelindungan, menyangkut keselamatan kita semua," ucapnya.
Menaker menambahkan, saat ini banyak negara yang menginginkan tenaga kerja dari Indonesia.
Selain dari Korea Selatan, negara lainnya datang dari Jepang, Timur Tengah, dan Eropa.
"Kami cukup bangga karena ternyata pekerja migran dari Indonesia ini cukup diminati. Tidak hanya dari Korea, tetapi dari negara-negara, seperti negara Jepang, Timur Tengah dan beberapa negara Eropa itu sangat tinggi," kata Menaker Ida.
"Kami akan menempatkan mereka yang memiliki kompetensi. Kami siapkan skill dan kompetensi mereka dan pastikan bahwa penempatan mereka itu dilakukan sesuai dengan prosedur," tutur Menaker Ida. (jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menaker Ida Optimistis Universitas Terbuka Melahirkan Tenaga Kerja Terampil & Kompeten
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian