Menaker Ida dan Gibran Rakabuming Raka Meresmikan Barista Jamu di BLK Surakarta

Rabu, 10 Maret 2021 – 19:03 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah didampingi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meresmikan kejuruan baru yakni pelatihan barista jamu di Balai Latihan Kerja (BLK) di Kota Surakarta, Rabu (10/3). Foto: Kemenaker.

jpnn.com, SURAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah didampingi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meresmikan kejuruan baru yakni pelatihan barista jamu di Balai Latihan Kerja (BLK) di Kota Surakarta, Rabu (10/3).

Peresmian itu dilakukan Ida di sela-sela membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap I di BLK Surakarta, Rabu (10/3). “Yang baru dari BLK Surakarta ini ada barista jamu,” kata Menaker Ida Fauziyah.

BACA JUGA: Istri Wali Kota Gibran Sempat Bikin Peserta Pelatihan Penasaran

Menaker Ida mengatakan, pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak terhadap sektor kesehatan tetapi juga ekonomi dan sosial.

Ida menjelaskan salah satu dampak yang terlihat adalah perubahan pola konsumsi masyarakat.

Menurutnya, hal unik yang terjadi di tengah masyarakat selama pandemi antara lain adanya kenaikan konsumsi terhadap jamu.

BACA JUGA: Menaker Ida Minta Buruh Terapkan Ini Bila Terpaksa ke Luar Kota di Akhir Pekan

Oleh karena itu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) melalui BLK Surakarta menggelar pelatihan barista jamu untuk menyiapkan SDM kompeten di sektor yang tengah digemari masyarakat tersebut.

“Saya kira konsumsi jamu pada saat pandemi Covid-19 ini meningkat, yang menyesuaikan pada kebutuhan masyarakat untuk sehat. Jadi ada kedekatannya dengan barista tetapi pengolahan jamu, minuman yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat,” kata mantan ketua Fraksi PKB di DPR RI itu.

Menaker Ida menjelaskan, Surakarta adalah salah satu daerah yang usaha mikro kecil dan menengahnya berkembang pesat.

BACA JUGA: Minum Miras dan Judi Dadu, 5 Warga Ditahan Polresta Surakarta

Dia meminta BLK Surakarta dengan dukungan pemda setempat selalu menyesuaikan pelatihan dengan perkembangan industri di wilayah tersebut sehingga SDM yang dilahirkan mampu mengisi kebutuhan dunia usaha atau industri.

“Saya minta kepada BLK Surakarta untuk selalu mengikuti kebutuhan masyarakat, kebutuhan dunia usaha dan industri. Tadi juga ditandatangani perjanjian kerja bersama Pemerintah Kota Surakarta dengan dunia usaha dan industri,” katanya.

BLK Surakarta adalah salah satu BLK UPTP (Unit Pelaksana Teknis Pusat) yang dikelola oleh Ditjen Binalattas, Kemnaker.

BLK ini berdiri pada 1947 dan menjadikannya sebagai BLK tertua di Indonesia.

Sebelum adanya kejuruan barista jamu, BLK Surakarta telah memiliki 12 program kejuruan, yaitu teknik otomotif, teknik manufaktur, teknik listrik, teknik las, teknik elektronika, TIK, bisnis dan manajemen, bangunan, garmen apparel, industri kreatif, processing, dan refrigerasi.

“Kami konsentrasi untuk meningkatkan kompetensi terutama bagi teman-teman yang belum mendapatkan pekerjaan kami menyiapkan pasar kerja, meningkatkan kompetensi. Di samping itu kami juga konsentrasi meningkatkan kompetensi bagi calon pelaku usaha mikro dan kecil,” kata Menaker Ida.

Meskipun berstatus UPTP, Menaker Ida meminta pemda untuk mampu memaksimalkan keberadaannya serta mendukung tumbuh kembangnya BLK Surakarta.

“Yang dibutuhkan sekarang adalah sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dan dunia industri, karena akibat dari pandemi ini pengangguran cukup tinggi. “Kami menyiapkan pasca-Covid ini mereka akan bekerja kembali, kami lakukan dengan pelatihan kompetensi atau menyiapkan mereka menjadi wirausahawan,” pungkasnya. (*/jpnn)

 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler