jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengharapkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) mendukung hunian terjangkau bagi pekerja migran Indonesia (PMI) melalui skema manfaat layanan tambahan (MLT).
"Kalau PMI menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, ada program namanya manfaat layanan tambahan atau MLT. Itu bisa dimanfaatkan untuk rumah," katanya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (17/10).
BACA JUGA: Menaker Ida Dampingi Jokowi Lepas 597 PMI ke Korea Selatan
Menurut Ida, PMI bisa mengakses skema MLT apabila sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Karena itu, dia menyarankan Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani bisa mendorong bentuk kerja sama untuk pengadaan hunian terjangkau bagi pekerja migran tersebut.
BACA JUGA: Peserta BP Jamsostek Dapat KPR Berbunga Rendah dari BTN
"Jadi, tidak hanya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Itu kan pemerintah. Kami dorong mereka punya manfaat tambahan baru dari keikutsertaan mereka di BPJS Ketenagakerjaan," kata Ida.
Penyaluran MLT saat ini dilakukan BP Jamsostek bekerja sama dengan BTN yang selama ini juga komitmen pada pengadaan rumah.
BACA JUGA: Menaker Dorong Pengemudi Terlindungi Jamsostek dan Dapat Meningkatkan Kompetensi
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengungkapkan, pihaknya sedang memproses skema untuk program rumah murah bagi pekerja migran bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Benny mengatakan, pembahasannya sedang intensif dilakukan dengan Kementerian PUPR. Namun saran dari Menaker Ida Fauziyah juga bisa ditindaklanjuti untuk merealisasikan rumah murah bagi pekerja migran Indonesia.
"Doakan rencana ini bisa segera terwujud, Insyaallah ini bisa digunakan karena Jamsostek atau BPJS TK itu ada Manfaat Layanan Tambahan, yang mungkin bisa digeser untuk membantu PMI mendapat rumah," kata Benny. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tarmizi Hamdi