jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah membangun 3.757 balai latihan kerja (BLK) Komunitas selama 6 tahun dalam periode 2017-2022.
Hal itu disampaikan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah di acara peresmian BLK Komunitas Program Pembangunan 2022 dan Festival Kemandirian BLK Komunitas di Yayasan Ponpes Manhalul Ma`arif Darek, Lombok Tengah, Jumat (10/2).
BACA JUGA: Wapres Maâruf Amin Resmikan Pembangunan 846 BLK Komunitas, Begini Harapannya
Di hadapan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, Menaker Ida menyampaikan BLK Komunitas sebagai lembaga pelatihan berbasis masyarakat menjadi solusi untuk mengatasi ketertinggalan sumberdaya manusia dan kesenjangan kompetensi masyarakat di perdesaan dan wilayah-wilayah pinggiran.
Urgensi dan manfaat BLK Komunitas dalam mengatasi kesenjangan kompetensi itu terbukti nyata, salah satunya di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.
BACA JUGA: Kemnaker Terapkan Peran Inkubator Bisnis di Sejumlah BLK Komunitas
Menaker Ida menyebutkan setelah ditetapkannya KEK Mandalika menjadi salah satu destinasi pariwisata superprioritas, pasar kerja dan peluang usaha terbuka lebar.
Namun masalahnya, pasar kerja dan peluang usaha itu tidak serta merta menyerap tenaga kerja lokal untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan di kawasan tersebut.
Kondisi tersebut terjadi lantaran masyarakat lokal umumnya belum memiliki kompetensi yang sesuai dengan pasar kerja di hotel-hotel, restoran dan lain-lain.
Kesenjangan inilah yang menyebabkan keberadaan kawasan strategis nasional itu belum dapat menyerap tenaga kerja lokal.
Menurut Menaker Ida, jika hal ini dibiarkan, masyarakat lokal akan tereksklusi dalam deru pembangunan kawasan.
Hanya saja dalam situasi seperti itu, BLK Komunitas tampil mengatasi kesenjangan kompetensi tersebut.
Melalui keberadaan BLK Komunitas di kawasan Mandalika, anak-anak muda dan warga desa di Kawasan Mandalika dalam mengikuti pelatihan yang sesuai dengan pasar kerja di kawasan.
"Alhamdulillah sebagai contoh adalah BLK Komunitas Nurul Islam dengan kejuruan perhotelan yang alumninya telah bekerja di Hotel Pullman dan hotel-hotel lain di Kawasan Mandalika ini," ungkap Menaker Ida.
Lebih lanjut Menaker Ida menyampaikan Kemnaker terus berinovasi mencari cara terbaik, mencari terobosan yang inovatif, baik dalam teknis pelaksanaan pembangunan BLK Komunitas maupun dalam pengembangan kurikulum pelatihan vokasi yang dapat diimplementasikan di BLK Komunitas.
"Tentu saja terobosan pengembangan kurikulum pelatihan vokasi ini menyesuaikan dengan kondisi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri saat ini," jelas Menaker Ida.
Sejalan dengan hal tersebut, kegiatan ini juga selaras dengan langkah strategis, transformatif dan inovatif Kemnaker untuk menghadapi masalah dan tantangan dalam pembangunan ketenagakerjaan.
Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam Sembilan Lompatan Besar Ketenagakerjaan yang di dalamnya mencakup transformasi BLK, link and match ketenagakerjaan, serta pengembangan talenta muda.
Sebagai informasi, Kemnaker telah mengklasifikasi 3.757 BLK Komunitas menjadi tiga klasifikasi, yakni Klasifikasi Tumbuh sebanyak 1.752 BLK Komunitas dengan kriteria BLK telah menyelenggarakan pelatihan dengan baik.
Klasifikasi Berkembang sebanyak 876 BLK Komunitas dengan kriteria BLK Komunitas telah menyelenggarakan pelatihan dan menjalin kemitraan untuk pendanaan pelatihan dan pemberdayaan alumni.
Kemudian Klasifikasi Mandiri sebanyak 283 BLK Komunitas dengan kriteria BLK Komunitas tersebut telah memproduksi barang maupun jasa dan telah menghidupi lembaganya, serta sisanya 846 BLK Komunitas yang baru selesai dibangun yang akan di resmikan pada saat ini.
Pada kesempatan ini juga, Menaker Ida Fauziyah mendampingi Wapres Ma’ruf Amin berkeliling untuk melihat stand pameran produk Kemandirian BLK Komunitas serta berbincang dengan para alumni yang telah berhasil mengembangkan hasil produknya.
Turut hadir pada acara ini, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah, Bupati Lombok Tengah, pengasuh Pondok Pesantren Manhalul Maarif Nahdlatul Ulama TgH Lalu Ma’arif serta pimpinan BLK Komunitas dari seluruh Indonesia. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi