Menaker Ida Fauziyah Sebut Workshop dan Rakor Ikaperjasi Perkuat Kompetensi Pengantar Kerja

Jumat, 13 September 2024 – 07:21 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi saat hadir dalam pembukaan Autumn Workshop Pejabat Fungsional Pengantar Kerja dan Rakor Ikaperjasi yang berlangsung di Jakarta pada 12-13 September 2024. Foto: Dokumentasi Humas Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan fungsional Pengantar Kerja memiliki peran yang sangat mulia dalam membantu pencari kerja mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat, bakat, dan kompetensinya sehingga mereka dapat memperoleh penghasilan yang layak untuk menghidupi diri dan keluarganya.

Hal itu disampaikan Menaker Ida Fauziyah saat membuka secara resmi Autumn Workshop Pejabat Fungsional Pengantar Kerja dan Rapat Koordinasi (Rakor) Ikatan Pengantar Kerja Seluruh Indonesia (Ikaperjasi) yang berlangsung di Jakarta pada 12-13 September 2024

BACA JUGA: Gubernur Prefektur Miyagi Kunjungi BBPVP Bekasi, Sekjen Kemnaker Sampaikan Harapan Ini

Menaker Ida Fauziyah juga menegaskan peran Pengantar Kerja sangat strategis dan signifikan dalam memastikan keberhasilan penempatan tenaga kerja yang sesuai dan efektif.

"Fungsional Pengantar Kerja merupakan aktor utama dalam layanan penempatan tenaga kerja, baik bagi pencari kerja maupun pemberi kerja atau perusahaan," kata Menaker Ida Fauziyah di Jakarta, Kamis (12/9).

BACA JUGA: Menaker Ida: Penerapan Kode Etik Pengawas Ketenagakerjaan Wajib Dilakukan

Mengingat pentingnya peran Pengantar Kerja, Menaker Ida meminta mereka agar memiliki kompetensi yang memadai untuk menjalankan tugasnya dengan baik.

Oleh karena itu, workshop dan Rakor Ikaperjasi tersebut sangat penting sebagai forum strategis untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas kinerja Pejabat Fungsional Pengantar Kerja.

BACA JUGA: Sekjen Kemnaker Ingatkan Pengantar Kerja Harus Punya Kemampuan Sesuai Era Digital

"Kedua kegiatan ini merupakan bentuk konkret dari upaya penguatan kompetensi dan profesionalitas Pengantar Kerja secara berkelanjutan," tegasnya.

Meski demikian, Menaker Ida Fauziyah mengakui tugas dan tanggung jawab Pengantar Kerja tidaklah ringan.

Pengantar Kerja menghadapi berbagai tantangan, termasuk terbatasnya pemahaman terhadap regulasi yang sering berubah, jumlah mereka yang masih kurang, literasi digital yang belum memadai, serta tingkat kepuasan layanan dan penilaian kinerja yang perlu ditingkatkan.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Pengantar Kerja diminta agar mampu mengembangkan keterampilan, beradaptasi dengan perubahan, dan membangun hubungan yang solid dengan berbagai pemangku kepentingan.

"Pendekatan proaktif, komunikasi yang jelas, dan penggunaan teknologi yang efisien menjadi kunci dalam mengatasi tantangan tersebut," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, dia mengapresiasi upaya Ditjen Binapenta dan PKK dalam pengembangkan kompetensi melalui kerja sama dengan JICA, termasuk program Community of Practices, Benchmarking Summer Training di Jepang, dan Autumn Workshop.

Kegiatan tersebut merupakan sarana efektif bagi Pengantar Kerja untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, memperkuat jejaring kerja, serta meningkatkan profesionalisme.

Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi melaporkan kegiatan tersebut bertujuan mengembangkan kompetensi dan memperkuat jiwa korsa Pengantar Kerja.

Autumn Workshop diikuti 170 Pengantar Kerja yang telah mengikuti kegiatan Community of Practices secara onsite, dan 1.000 orang secara online.
Sementara itu, peserta Rakor Ikaperjasi terdiri dari Dewan Pengawas, DPP Ikaperjasi periode 2021-2024, dan perwakilan anggota Ikaperjasi dengan total peserta sebanyak 50 orang. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler