jpnn.com, AMBON - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menekankan agar Balai Latihan Kerja (BLK) terus mengoptimalkan program transformasi BLK sebagai salah satu lompatan besar untuk meningkatkan kompetensi dan menekan angka kemiskinan di daerah.
Dalam menyukseskan program tersebut, Kemnaker menjadikan agenda 6R sebagai perhatian utamanya.
BACA JUGA: Di Hadapan Menaker Ida, Luhut Binsar Puji Transformasi BLK
6R yang dimaksud yaitu reformasi kelembagaan, redesain substansi pelatihan, revolusi SDM, revitalisasi fasilitas dan sarana prasarana, rebranding BLK, dan relationship.
Dia mengatakan saat ini pemerintah terus memantapkan skema program penanggulangan kemiskinan ekstrem yang akan diimplementasikan pada 7 provinsi yang diprioritaskan, salah satunya Maluku.
BACA JUGA: Kemnaker Sebut Transformasi BLK Atasi Ketidakcocokan Kebutuhan Industri dan Pekerja
Menaker Ida menyampaikan dia beserta beberapa sejumlah menteri baru saja mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengikuti rapat penanggulangan kemiskinan ekstrem.
"Di dalam rapat tersebut Kemnaker memiliki mandat untuk menekan angka kemiskinan melalui masifikasi peningkatan pelatihan kerja, serta pelatihan kewirausahaan mandiri," kata Menaker Ida saat membuka pelatihan berbasis kompetensi dan menyaksikan MoU dengan mitra pelatihan di BLK Ambon, Rabu (13/10).
BACA JUGA: Menaker Ida Luncurkan Pembangunan BLK Komunitas Tahap I di 2021
Sebelumnya, Kemnaker telah menggandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah bersinergi dalam program penumbuhan dan pengembangan kewirausahaan dalam rangka pengurangan pengangguran dan peningkatan perekonomian berbasis desa.
Menaker Ida juga menekankan agar BLK Ambon harus menjadi garda terdepan dalam menjawab kebutuhan peningkatan kompetensi, sertifikasi hingga penempatan industri untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan yang ada di Maluku.
Dia menyambut baik atas MoU yang dilakukan pihak industri dengan BLK Ambon.
Menurut Menaker Ida, upaya ini sangat dibutuhkan sebagai upaya dan sinergi dari BLK sebagai lembaga pelatihan dengan para pemangku kepentingan yang ada, baik dari kalangan pemerintah, akademisi, lembaga pelatihan, kalangan industri atau dunia usaha maupun masyarakat.
"Upaya dan sinergitas inilah yang hendaknya didorong secara maksimal untuk memperoleh dampak positif dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan secara nasional maupun secara regional di wilayah Provinsi Maluku," ujar Menaker Ida. (mrk/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi