jpnn.com, TASIKMALAYA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan pemerintah berupaya terus bekerja keras memulihkan sektor ketenagakerjaan Indonesia.
Upaya itu salah satunya dilakukan dengan mengembangkan kompetensi calon tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Kemnaker Siapkan Pelatihan Vokasi di BLK Bagi Korban PHK Giant
Hal itu disampaikan Menaker Ida dalam Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan & Peresmian BLK Komunitas (BLKK) Tahun 2020, di Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya Selasa (8/6).
“Dalam konteks inilah kehadiran Balai Latihan Kerja Komunitas menjadi sangat strategis. Sebagaimana kita ketahui, pembangunan BLK Komunitas merupakan salah satu program terobosan Pemerintah untuk memperluas akses pelatihan vokasi bagi masyarakat, khususnya di kalangan komunitas lembaga keagamaan, lembaga pendidikan agama, dan serikat pekerja,” ungkap Menaker di hadapan Wakil Presiden RI K. H Ma’ruf Amin, Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar, dan para tamu undangan serta para pengelola BLKK se Indonesia, yang hadir secara luring dan daring.
BACA JUGA: Kemnaker Jajaki Kerja Sama Dengan MES untuk Kemandirian BLK Komunitas
Ida mengungkapkan urgensi BLKK sebagai tekad Kemnaker dalam mendekatkan sarana dan prasarana pelatihan dengan masyarakat di tingkat basis.
Menurutnya, dengan pembangunan BLK Komunitas ini, pemerintah bertekad untuk menjangkau segala sudut yang belum terjangkau oleh lembaga pelatihan baik pelatihan pemerintah maupun pelatihan swasta.
BACA JUGA: Kemnaker Kawal Proses Rencana PHK Giant
“BLK Komunitas ini memberikan bekal keahlian vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja dan keterampilan berwirausaha bagi para santri atau komunitas dan masyarakat sekitarnya,” imbuhnya.
Politikus PKB itu memaparkan pada 2020, Kemnaker telah membangun sebanyak 1.014 BLK Komunitas.
Sehingga sejak pada 2017 hingga saat ini jumlah BLK Komunitas yang telah berdiri adalah sebanyak 2.127 yang tersebar di lembaga keagamaan seperti pondok pesantren, seminari, damaseka, pasraman, dan komunitas serikat pekerja/serikat buruh yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Dengan asumsi 2 paket pelatihan per tahun untuk setiap BLKK, Kemnaker bisa menambah kapasitas latih sebanyak kurang lebih 68 ribu pencari kerja per tahun.
“Hal ini sejalan dalam upaya implementasi dari kebijakan Bapak Wakil Presiden untuk menjadikan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai program prioritas pembangunan pertama dari 5 (lima) program prioritas yang telah ditetapkan,” paparnya.
BLK Komunitas, lanjut Ida, tak hanya memberikan bekal keahlian vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja, tetapi juga keterampilan berwirausaha bagi para santri, siswa Lembaga keagamaan dan anggota serikat buruh, serta komunitas dan masyarakat sekitarnya.
“Sebagai laporan Kepada Bapak Wakil Presiden dan sekaligus Menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat, Kementerian Ketenagakerjaan mendapat tugas untuk meningkatkan SDM masyarakat Papua dan Papua Barat," ungkap Ida.
Perempuan lelahiran Mojokerto itu mengatakan dalam rangka melaksanakan tugas tersebut sejak tahun lalu kami telah membangun BLKK di pulau Cendrawasih itu.
"Pada 2021 ini kami akan membangun 25 BLK Komunitas di Provinsi Papua dan Papua Barat," katanya.
Adapun program pelatihan vokasi yang diselenggarakannya di BLKK terdiri dari 23 kejuruan, diantaranya yaitu: Teknik Otomotif, Teknik Konstruksi Furniture dan Kriya Kayu, Teknik Informatika, Multimedia, Desain Komunikasi Visual, Pengolahan Hasil Pertanian, Pengolahan Hasil Perikanan, Desain Mode dan Tekstil, Tata Rias, Bahasa, Perhotelan, Kesehatan Tradisional, Seni Kuliner; dan Hubungan Industrial.
"Berbagai kejuruan itu kami siapkan untuk menjawab kebutuhan pasar kerja dan potensi ekonomi setiap daerah yang beragam. Harapan kami, langkah ini mengakselerasi pengembangan SDM baik melalui pelatihan vokasi dan pengembangan kewirausahaan, dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional," beber Ida Fauziyah. (jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elvi Robia