Menaker Lepas 32 Pemuda Magang ke Jepang, Inilah Pesannya

Senin, 30 Oktober 2017 – 21:55 WIB
Menaker M Hanif Dhakiri saat melepas 32 pemuda Indonesia yang menjadi peserta magang Panasonic Jepang periode 2017-2020. Foto: Kemenaker

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dakhiri menyampaikan enam pesan kepada 32 pemuda Indonesia yang akan bertolak ke Jepang guna mengikuti program magang Panasonic periode 2017-2020. Menaker menyampaikan pesannya pada acara Graduation Technical Intern Training Program (TITP) di auditorium Matsushita Gobel Foundation di Jalan Raya Bogor KM 29 Kompleks Panasonic Manufacturing Indonesia, Senin (30/100.

Pesan pertama dari Menaker kepada para calon peserta magang adalah menjaga nama baik diri, keluarga dan bangsa selama di Jepang dengan menjaga perilaku sebaik-baiknya. “Kalian adalah duta bangsa,” ujarnya berpesan.

BACA JUGA: Kemnaker Bentuk Tim Evaluasi K3 untuk Industri

Kedua, Menaker meminta para calon peserta magang memahami aturan hukum, lingkungan, serta budaya masyarakat  Jepang. Sebab, ada perbedaan dalam aturan hukum dan budaya antara Indonesia dengan Jepang.

Pesan ketiga dari Menaker adalah meminta peserta magang menggunakan masa pemagangan selama tiga tahun dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas skill, pengalaman dan wawasan. “Jangan habiskan waktu untuk hal yang tidak penting,” pintanya.

BACA JUGA: Perusahaan Kembang Api Harus Bertanggung Jawab ke Korban

Keempat, Menteri  Hanif mengingatkan para peserta magang tidak tergoda bujuk rayu dari pihak mana pun untuk keluar dari program pemagangan dengan tawaran pekerjaan lain. “Pelajaran masa lalu banyak peserta magang tergiur dengan tawaran kerja sebelum selesai magang. Namun justru menimbulkan masalah”.

Kelima, Menaker meminta para pesetta magang agar rajin menabung. Menurutnya, uang dari hasil magang bisa digunakan untuk modal saat kelak kembali ke Indonesia.

BACA JUGA: DPR Desak Menaker Lebih Cekatan Periksa Izin PT PBCS

Pesan keenam adalah menjaga kesehatan. “Terutama perbedaan cuaca dingin yang ekstrem,” ucapnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Menaker juga mendukung penuh program pemagangan TITP Panasonic Gobel. Sebab, hal tersebut selaras dengan program pemerintah.

Pemerintah juga memiliki program pemagangan ke Jepang. Masih ada 20.000 calon pemagang dari Indonesia yang akan masuk dalam berbagai sektor dan industri.

“Ketika industri di Jepang sudah mengakui standar internasional skill peserta magang, dengan sendirinya  industri di Indonesia juga memberikan pengakuan yang sama,” katanya.

Ketua Umum Yayasan Matsushita Gobel (YMG) Jusman Syafii Djamal menyatakan, pihaknya selalu berusaha meningkatkan kualitas SDM di Indonesia, terutama di bidang manufaktur melalui peningkatan kompetisi. YMG akan memberangkatkan 32 pemuda Indonesia untuk menerima program magang TITP dari Panasonic Jepang periode 2017-2020. 

Menurut Jusman, program itu akan memberangkatkan 500 orang selama 5 tahun. Semua biaya pendidikan, pelatihan sebelum berangkat ke Jepang ditanggung oleh YMG.

"Diharapkan, peserta magang mampu meningkatkan skill, mengaplikasikan perubahan sikap dan budaya kerja yang lebih profesional di Indonesia, " kata Jusman yang juga mantan Menteri Perhubungan RI tersebut.(eno/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Temui Menaker, Sandi Bahas Ketenagakerjaan dan Kenaikan Upah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler