Menaker: Penanganan Dampak COVID-19 Tahun 2020 Tunjukkan Hasil Positif

Senin, 15 Maret 2021 – 17:10 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menilai upaya pemerintah tangani dampak Covid-19 tunjukkan hasil baik. Foto: Humas Kemenaker

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menilai upaya pemerintah dalam menanggulangi dampak Covid-19 sepanjang 2020 berdampak sangat signifikan terhadap pemulihan ekonomi nasional (PEN), termasuk di sektor ketenagakerjaan.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan, program yang digulirkan pemerintah pemulihan di sektor ketenagakerjaan melebihi dari jumlah penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19.

BACA JUGA: Daftar Lengkap Pejabat BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan yang Baru

"Sejumlah indikator makro menunjukkan sinyal perbaikan yang juga berdampak positif pada pemulihan di sektor ketenagakerjaan," ujar Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/3).


Pemerintah, kata Menaker Ida, terus berupaya membangkitkan perekonomian pada 2021.

BACA JUGA: Kementerian PUPR Catat hingga Awal Maret PKT Serap 110.544 Tenaga Kerja

Dia menjelaskan, salah satu fokus utama yang menjadi penentu adalah pemulihan di sektor kesehatan melalui program vaksinasi.

"Harus ada optimisme hadapi tahun 2021. Pemulihan dengan semangat optimisme. Mudah-mudahan kita mendapatkan pertumbuhan ekonomi positif di tahun 2021," kata Ida.

BACA JUGA: Kabar Baik dari Gus Menteri, PKTD Bakal Menyerap 8,8 Juta Tenaga Kerja

Menurut Ida, penanganan dampak Covid-19 yang menuai hasil positif tak lepas dari berbagai program yang dijalankan Kemnaker.

Dia merincikan, Kemenaker melakukan 10 program pemulihan yakni pelatihan vokasi dengan metode blended training yang melibatkan 121.049 orang.

Kemudian, pemagangan di industri pada 19.475 orang, pelatihan peningkatan produktivitas bagi tenaga kerja sebanyak 11.346 orang, sertifikasi kompetensi 749.307 orang, penempatan tenaga kerja dalam negeri sebanyak 836.181 orang.

Lebih lanjut, kata Ida, ada juga penempatan tenaga kerja di luar negeri sebanyak 112.700 orang, pelatihan wirausaha baru sebanyak 212.260 orang, inkubasi bisnis sebanyak 4.080orang, padat karya sebanyak 106.014 orang, dan gerakan pekerja sehat sebanyak 24 ribu orang.

"Total Kemnaker telah menyasar sebanyak 2.196.412 orang untuk penanganan dampak Covid-19 ini, " ujar Ida didampingi Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi dan beberapa pejabat eselon I Kemnaker.

Menaker Ida menambahkan, program PEN yang menyasar sektor ketenagakerjaan telah melibatkan total 32.421.400 orang. Program tersebut terdiri dari bantuan subsidi gaji/upah bagi pekerja/buruh (BSU) sebanyak 12.265.437 orang, Kartu Prakerja mencapai 5.509.055 orang, bantuan produktif usaha mikro sebanyak 12 juta orang, dan padat karya Kementerian/Lembaga sebanyak 2.6464.948 orang.

Dengan demikian, lanjut Ida, upaya pemerintah dalam memitigasi dampak pandemi Covid-19 di sektor ketenagakerjaan, baik dari program yang ada di Kemnaker maupun dukungan PEN telah menyasar pada 34.617.852 orang.


"Capaian ini sudah melebihi penduduk usia kerja terdampak Covid-19 yang disurvei oleh BPS mencapai 29,12 juta orang," kata Ida.

Menaker Ida mengungkapkan 29,12 juta orang usia kerja berasal dari pengangguran karena Covid-19 sebanyak 2,56 juta, orang bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19 (0,76 juta), sementara tak bekerja karena Covid-19 sebanyak 1,77 juta orang, dan bekerja dengan pengurangan jam kerja atau shorten hours karena Covid-19 mencapai 24,03 juta orang.

"Total penduduk usia kerja sebanyak 203,97 juta orang. Persentase penduduk usia kerja terdampak Covid-19 sebesar 14,28 persen. Sedangkan angkatan kerja terdampak Covid-19 sebesar 20,51 persen," papar dia.

Raker gabungan dengan agenda "Pokok Bahasan Penjelasan tentang Evaluasi Penanggulangan COVID-19 Selama Satu Tahun Terakhir" dipimpin oleh Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene. Raker ini diikuti juga oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunawan Sadikin; Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo; Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), Penny K Lukito; Direktur Utama PT. Biofarma, Honesty Basyir. (ikl/jpnn)

 

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler