Menakertrans Apresiasi Perayaan May Day yang Aman dan Kondusif

Jumat, 02 Mei 2014 – 10:38 WIB
Presiden SBY usai menggelar makan bersama dengan ratusan pekerja di Citeureup Jawa Barat (28/4) lalu. FOTO: ist

jpnn.com - MENTERI Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar menyampaikan penghargaan dan apresiasi  kepada para pekerja/buruh dan serikat pekerja/buruh atas perayaan peringatan Hari Buruh atau May Day di seluruh Indonesia yang berlangsung dengan aman, tertib dan kondusif.

Berdasarkan hasil pemantauan dan pengumpulan data Posko Pemantauan  May Day Kemnakertrans 2014, selain aksi unjuk rasa, ternyata banyak kegiatan juga aksi sosial kemasyarakatan  yang dilakukan oleh pekerja/buruh dalam merayakan hari yang sangat penting untuk kalangan buruh dan pekerja itu.

BACA JUGA: Usai Goyang Cesar Dahlan Iskan dan Karyawan AP II Bersih-Bersih Bandara

“Dari berbagai daerah di Indonesia masuk laporan bahwa para pekerja/buruh akan melakukan  perayaan May Day dengan beragam aksi sosial kemasyarakatan baik di sekitar lingkungan perusahaan, kantor dinas tenaga kerja maupun kantor pemerintah daerah, “ kata Menakertrans Muhaimin Iskandar di Jakarta pada Kamis (1/5).

Selain mengadakan pengerahan massa, para pekerja/buruh  melakukan perayaan May Day yang dimanfaatkan melalui kegiatan sosial kemasyarakatan seperti panggung rakyat, donor darah, senam masal, makan bersama, sunatan massal, pembagian sembako, tarik tambang, dan sebagainya.

BACA JUGA: Yusril Ihza: Lembaga Survei Kini Jadi Tuhan Baru

“Atas nama Pemerintah, kami menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada pekerja/buruh di seluruh Indonesia yang melakukan aksi dengan aman, meriah  dan damai,“ kata Muhaimin.

Muhaimin mengatakan May Day tahun ini terbilang istimewa karena merupakan kali pertama ditetapkannya 1 Mei sebagai hari libur. Oleh karena itu momentum ini harus dimanfaatkan guna membangun kebersamaan hubungan industrial antara pengusaha dengan pekerja/buruh. 

BACA JUGA: Dahlan Iskan Tantang Karyawan AP II Goyang Cesar

"Peringatan Hari Buruh Internasional harus dimanfaatkan untuk membangun kebersamaan hubungan industrial agar lebih harmonis secara nasional dan menguntungkan semua pihak terkait,

“Hubungan industrial yang kondusif antara pengusaha dan pekerja/buruh  menjadi kunci utama untuk menghindari terjadinya PHK, meningkatkan kesejahteraan  pekerja/buruh dan meningkatkan produktivitas kerja,” kata Muhaimin

Selama ini, kata Muhaimin pemerintah terus  melakukan berbagai upaya untuk mempererat jalinan hubungan  silaturahmi baik yang dengan pengusaha mapun pekerja/buruh untuk penguatan dan menciptakan hubungan industrial yang harmonis.

Bahkan, kata Muhaimin secara rutin, dalam memperingati hari May Day, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun langsung dengan melakukan kunjungan kerja ke perusahaan-perusahaan untuk menemui pengusaha dan pekerja/buruh.

Tahun lalu, Presiden SBY  beserta Ani Yudhoyono dan didampingi para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II melakukan dialog dan makan siangdengan sekitar seribu pekerja di Sidoarjo, Jawa Timur. Sedangkan tahun ini, acara serupa digelar di di Citeureup, Jawa Barat pada Senin (28/4) lalu.

“Pemerintah tidak tinggal  diam dalam menanggapi aspirasi  berbagai tuntutan pekerja/buruh,  kita terus berupaya mencari solusi yang menguntungkan semua pihak baik itu pengusaha maupun pekerja. Semua aspek ketenagakerjaan kita benahi  secara bertahap dan berkelanjutan baik dari segi perubahan regulasi maupun pengawasan pelaksanaanya,“ kata Muhaimin.

Menurut  Muhaimin, selama ini pemerintah berupaya mengakomodasi tuntutan pekerja/buruh, termasuk juga masukan dan saran dari kalangan pengusaha. Dalam hal ini, di satu sisi pemerintah terus mendorong agar dunia usaha/industri nasional  bisa terus berkembang dan di sisi lain pekerja/buruh bisa sejahtera dan menghindarkan adanya PHK.

Muhaimin mengatakan, para pekerja pun bisa menggunakan forum bipartit dan tripartit  antara Pekerja, Pengusaha dan Pemerintah untuk berdialog menyampaikan aspirasi dan tuntutannya

"Gunakan proses dialog baik antara serikat pekerja, pemerintah dan pengusaha dalam forum Tripartit Nasional. Yang paling penting adalah mencegah dan menghindari terjadinya PHK pekerja/buruh terkait kenaikan UMP ini, Kata Muhaimin.

“Arahan Bapak Presiden SBY dalam kesempatan memperingati Hari Buruh Internasional tahun 2012 tanggal 27 April 2012 di Batam yaitu  memberikan peningkatan kesejahteraan bagi pekerja/buruh, kini  telah diimplementasikan secara bertahap, “ kata Muhaimin.

Dikatakan Muhaimin, sebagai contohnya adalah pemerintah telah melakukan peningkatan upah pekerja/buruh dan menghapus stigma upah murah, pengaturan outsourcing dan jaminan sosial bagi pekerja/buruh, dll.

“Kita pun telah melakukan penyediaan bus pekerja/buruh (untuk wilayah Jawa Barat, Banten, dan Kepulauan Riau), Rumah Sakit Umum Pekerja yang baru diresmikan tanggal 7 April 2014 oleh Presiden di Kawasan Berikat Nusantara, Cakung-Cilincing, Jakarta Timur, dan penyediaan rumah susun pekerja/buruh di beberapa daerah di Indonesia. (mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terdakwa Kasus Century Berharap Dibela Sri Mulyani


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler