Menakertrans Tak Puas Pengangguran Turun Tipis pada Awal 2014

Selasa, 06 Mei 2014 – 01:16 WIB

jpnn.com - MENAKERTRANS - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengaku tidak puas dengan angka pengangguran yang turun tipis di awal tahun 2014. Muhaimin menduga melemahnya pertumbuhan ekonomi Indomesia akibat imbas ekonomi global menjadi salah satu sebab menurunnya penyerapan tenaga kerja.

“Tentunya kita tidak puas dengan capain penurunan pengangguran yang tipis. Target penciptaan lapangan kerja tidak tercapai  salah satunya  karena pertumbuhan ekonomi Indonesia agak melemah akibat pengaruh ekonomi global, “kata Menakertrans Muhaimin Iskandar di Kantor Kemnakertrans pada Senin (5/5).

BACA JUGA: Ical Rela jadi Cawapres Prabowo

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pengangguran per Februari 214. Tingkat pengangguran terbuka tercatat sebesar 5,7% atau 7,15 juta jiwa. Angka tersebut turun dibandingkan Februari 2013 yang sebesar 5,82% (7,2 juta jiwa) maupun Agustus 2013 yang 6,17% (7,41 juta jiwa).

Kepala BPS Suryamin mengatakan, dalam setahun terakhir jumlah pengangguran bisa diturunkan sebanyak 50 ribu orang. Namun jika dibandingkan dengan Agustus 2013, jumlah pengangguran turun 260 ribu orang.

BACA JUGA: Pendaftaran CPNS Dibuka Akhir Juni

Muhaimin mengatakan pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama ini juga belum dapat secara signifikan menyerap tenaga kerja baru. “Padahal semestinya setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi harusnya mampu menyerap 500 ribu tenaga kerja baru, Itu yang terjadi belum sampai ke situ,”kata Muhaimin.

Sebagai solusi mengurangi angka pengangguran, Muhaimin mengatakan pemerintah mendorong terjadinya hubungan industrial yang makin kondusif sehingga mampu meningkatakn produktivitas kerja.

BACA JUGA: Dua Dirlantas Dimutasi Karena Harus Bertanggungjawab

“Dengan hubungan industrial  yang baik, maka produktivitas kerja akan meningkat dan diharapkan akan mampu meningkatkan kinerja dan keuntungan perusahaan sehingga mampu membuka lowongan kerja baru,” kata Muhaimin.

Langkah lainnya adalah meningkatkan keterampilan dan kompetensi kerja yang sesuai dengan pasar kerja. Rendahnya standar kualitas ketrampilan dan kompetensi kerja, kata Muhaimin mengakibatkan calon tenaga kerja sulit menembus lowongan-lowongan yang disediakan  pasar kerja dan industri tanah air.

“Selama ini lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan, terutama swasta belum mampu menyesuaikan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga banyak lowongan pekerjaan yang tidak terisi akibat tidak adanya link and match, “ kata Muhaimin.

Program Kemnakertrans

Muhaimin menambahkan upaya menanggulangi pengangguran dan kemiskinan terus dilakukan pemerintah dengan melibatkan peran lintas kementerian pemerintah daerah, pengusaha, pekerja serta  semua lapisan mayarakat.

“Pemerintah terus  berupaya untuk membuka lapangan pekerjaan baru baik di bidang formal maupun informal. Salah satu upaya   adalah melaksanakan Gerakan Penanggulangan Pengangguran  (GPP) yang diselenggarakan di seluruh Indonesia,” kata Muhaimin.

Pelaksanaan  program  Aksi GPP ini digelar  berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia. Program Aksi GPP ini diantaranya meliputi kegiatan padat karya infrastruktur dan produktif, pemberdayaan masyarakat mandiri,  penerapan  teknologi tepat guna, Kewirausahaan pendayagunaantenaga kerja pemuda mandiri profesional dan pendampingan serta jobfair, subsidi program pelatihan keterampilan, desa produktif dll

“Pemerintah memprioritaskan kegiatan- kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan kesempatan kerja, menanggulangi pengangguran dan kemiskinan serta penciptaan lapangan kerja (job creation) yang lebih luas, “kata Muhaimin.

Selama ini kata Muhaimin untuk meningkatkan penyerapan pengangguran dan penciptaan lapangan kerja, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan lima pilar aksi penciptaan kesempatan kerja yang diimplementasikan pada tahun ini melalui program penciptaan kesempatan kerja satu juta.

Pemerintah menetapkan 5 pilar strategi yaitu Informasi dan Layanan Ketenagakerjaan, Peningkatan Keterampilan dan Kapasitas Angkatan Kerja, Pengembangan UMKM dan kewirausahaan, Program Padat Karya dan Infrastruktur serta Program Darurat Penciptaan Lapangan Kerja.

Selain itu, kata Muhaimin, alternatif lain untuk mengurangi angka pengangguran adalah dengan memperbanyak kesempatan kerja melalui wirausaha yang  dapat dilakukan oleh semua lulusan jenjang pendidikan mulai dari SD sampai lulusan universitas/perguruan tinggi.

Muhaimin mengatakan untuk mendorong pertumbuhan wirausaha di Indonesia, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi  setiap tahun terus berkomitmen untuk mewujudkan penciptaan 10.000 orang wirausaha baru per tahun di 33 Propinsi  melalui bantuan pelatihan dan pembinaan.  Nantinya para  wirausaha itu akan menjadi penggerak ekonomi masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan.

Strategi lainnya  yang dilakukan  Kemenakertrans adalah dengan memberikan kesempatan bagi kalangan lulusan SMA, SMK dan sarjana untuk magang di dunia usaha dan industri baik di dalam maupun luar negeri. 

Tak hanya itu kata Muhaimin untuk menangani pengangguran  di daerah-daerah pemerintah berupaya memperbanyak pelatihan keterampilan kerja sesuai kebutuhan industri, pengembangan sistem informasi pasar kerja mendorong berkembangnya perusahaan-perusahaan padat karya yang mampu menampung tenaga kerja dalam jumlah besar.

“Kesempatan kerja di Indonesia masih terbuka namun sangat kompetitif. Oleh karena itu pencari kerja dan pengangguran  harus melengkapi kemampuannya dengan kompetensi kerja sehingga bisa dengan mudah menentukan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat dan keinginannya," Muhaimin.

Namun penciptaan lapangan kerja baru membutuhkan kehadiran investor untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya produktivitas kerja. Oleh karena itu, hubungan industrial yang kondusif dan harmonis menjadi syarat agar investor tertarik dan membukainvestasi baru. (adv/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bertemu Prabowo, Ical Dilarang Ambil Keputusan Sepihak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler