PADANG -- Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga datang ke dusun paling parah, kemarin (28/10)Saat berkunjung, SBY mendesak pemerintah Propinsi dan Kabupaten Mentawai, segera membangun perumahan warga, yang masih tinggal dipengungsian.
SBY yang mengaku baru pulang dari negara Vietnam itu pulang karena bencana yang terjadi di Mentawai
BACA JUGA: Ribuan Warga Mengungsi ke Perbukitan
Diakui SBY saat ini Indonesia memang diterpa bencana, eperti meletusnya gunung merapi, dan tanah longsor beberapa waktu lalu.Dalam kunjungannya itu SBY juga memerintahkan untuk segera mengirimkan obat-obatan segera, ke daerah-daerah yang terkena Tsunami
BACA JUGA: Ratusan Sapi Dehidrasi
"Saya perintahkan untuk melakukan kegiatan siang dan malam, karena saat ini masyarakat sangat membutuhkan bantuanSBY juga meminta jajaran Propinsi dan Mentawai untuk terus belajar
BACA JUGA: Tour de Singkarak Go Internasional
Kawasan Sumbar memang rawan akan bencana Tsunami"Hal itu diakibatkan lempeng tektonik yang terus bergerak," jelas SBY.Untuk kawasan Sumbar segera datakan daerah yang rawan bencanaKedepan, masalah bencana akan diatur khusus dalam Kepres, Kebijakan, atau UU"Jangan pernah biarkan warga ditempat yang rawan bencanaKalau membiarkan masyarakat tingal dikawasan bencana, memperlihatkan pemerintah tidak memperhatikan masyarakatnya," jelas SBY.
Saat kunjungan SBY, salah seorang warga yang terharu menangis di pelukan SBY"Saya sudah tidak punya apa-apa lagi pak presidenAnak dan istri saya telah meninggal, akibat Tsunami," ungkap pria tua ituSetelah mendengarkan semua kenyataan, SBY dan Ibu Yudhoyono menyempatkan diri melihat dari dekat kerusakan yang diakibatkan Tsunami itu
Untuk menghindari Tsunami kembali terjadi, Bupati Mentawai Edison Saleleubaja mengetakan, pemkab Mentawai, akan membangun rumah untuk wargaNantinya rumah yang akan dibangun itu, akan dipindahkan ketempat ketinggian"Kami sengaja memindahkan mereka ketempat ketinggianSebelum melakukan hal tersebut, kami akan mendiskusikannnya dengan warga, dimana rumah bantuan itu akan dibangun," ujar Edison.
Saat ditanyakan kurangnya suplai air minum untuk warga yang masih mengungsi diakui oleh EdisonMenurutnya, hal itu terjadi karena kurangnya, tenaga dan fasilitas untuk membawa semua barang bantuan itu"Sebenarnya bantuan air besih yang kami terima sudah banyakTapi kami memang terkendala tenaga dan teransportasi, tapi kami akan berusah keras untuk menembus dusun-dusun yang terkena muisbah itu," jelas Edison
Hingga kemarin, jumlah korban tewas akibat tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai hampir mendekati lima ratus jiwaSampai siang kemarin, data yang berhasil di himpun Pemkab Mentawai korban tewas tercatat 347, sedangkan hilang 332 orang.
Selain tewas dan hilang, jumlah korban luka berat berjumlah 264, dan luka ringan 140 orangSementara rumah yang rusak berat berjumlah 436, dan yang rusak ringan berjumlah 190Diperkirakan data itu akan terus bertambah seiring sejumlah tim dari TNI, Polri, dan beberapa lembaga lainnya mulai ke Kecamatan Sikakap untuk mencari korban hilang dan tewasSebelum masuknya tim tersebut, jenazah warga korban ditempatkan di pinggir jalan.
Danrem 032 Wirabraja Kolonel Inf Mulyono mengatakan, saat ini jumlah personel TNI yang berada di Mentawai telah mencapai 300 orangSemua anggota itu, telah disebar ke semua tempat yang dihantam Tsunami"Anggota TNI yang masuk telah mulai melakukan evakuasi, dan membantu warga mencari sanak keluarga mereka yang belum ditemukanBeberapa jenazah yang ditemukan kemarin, kebanyak di pinggir pantai dan tersangkut dalam hutan," ujar Mulyono
Di tempat sama Kapolda Sumbar Brigjen Andayono mengatakan, anggotanya juga telah masuk ke MentawaiJumlah angota polisi yang telah masuk hampir sama dengan jumlah anggota TNI yang berada di Mentawai"Nantinya mereka akan bergabung dengan anggota TNI untuk membantu warga dan mencari korban yang dinyatakan hilang," ujar Andayono(k)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Letusan Merapi Tak Terkait Gempa Mentawai
Redaktur : Tim Redaksi