Letusan Merapi Tak Terkait Gempa Mentawai

Jumat, 29 Oktober 2010 – 06:16 WIB

JAKARTA - Meski terjadi hampir bersamaan, gempa di Mentawai dinilai tidak terkait dengan aktivitas gunung Merapi di Jawa TengahSelain letaknya yang jauh, aktivitas Merapi terkait siklus vulkanik empat tahunan, sementara gempa di Mentawai terkait pergeseran lempeng tektonik.

"Terlalu spekulatif kalau disimpulkan ada keterkaitan satu dengan yang lainnya

BACA JUGA: Pengganti Mbah Marijan, Ditunjuk setelah 40 Hari

Kalau misalnya gempa Mentawai memicu aktivitas vulkanis, mengapa gunung Talang atau Anak Krakatau yang lebih dekat dengan Mentawai tidak meletus lebih dulu," kata pakar kebumian ITB Hasanuddin Abidin ketika dihubungi tadi malam (28/10).

Bukti lainnya, ketika terjadi gempa besar yang berpusat di Bantul pada 2006, tidak terjadi peningkatan aktivitas vulkanis pada Merapi
"Mungkin hanya kebetulan saja kalau waktunya berdekatan," tuturnya.

Hasanuddin menjelaskan, aktivitas vulkanik satu gunung berapi bisa saja memicu aktivitas gunung api lain yang masih aktif

BACA JUGA: Merapi Masih Erupsi, Warga Enggan Mengungsi

Misalnya aktivitas Merapi akan memicu aktivitas gunung Semeru
Ini disebabkan ada pipa besar yang menghubungkan dapur magma kedua gunung aktif tersebut.

Sama halnya dengan aktivitas gempa yang dipastikan akan menimbulkan gempa di daerah lain, karena pergeseran satu lempeng tektonik akan memicu lempeng lainnya menyesuaikan diri

BACA JUGA: Pairin-Mustofa Pimpin Lampung Tengah

"Hanya saja waktunya tidak bisa diprediksi, bisa dalam hitungan jam, bisa juga sampai tahunanTergantung keseimbangan energinya," tuturnya.

Penjelasan yang sama disampaikan Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI Hery HarjonoDia menilai gempa 7,7 skala Richter di Mentawai adalah lanjutan pelepasan energi dari gempa di Bengkulu tahun 2007Rentetan lempeng bumi yang belum melepaskan energi," berada di Pulau Siberut hingga Pulau Pagai Utara"Energi masih tersisa disitu, ini yang akan berpotensi menimbulkan gempa hingga 8,8 skala Richter," ujarnya di kantor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kemarin.

Potensi gempa 8,8 skala Richter tidak bisa diprediksi waktu dan tempatnya, karena tergantung energi yang disimpan oleh masing-masing lempeng tektonik"Kita hanya bisa memprediksi lempeng yang berpotensi terpengaruh, tapi tidak bisa memastikan waktu dan lokasi gempa besar akan terjadi," tuturnya(kuh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Besok Korban Kecelakaan Pesawat Polri Tiba Di Jakarta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler