jpnn.com, BANYUWANGI - Sahlan alias Heri, 47, warga Desa Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jatim kemarin tewas mengenaskan setelah tertimpa kelapa di sebuah kebun tak jauh dari rumahnya.
Buah kelapa yang masih muda itu tepat menimpa ubun-ubunnya. Tak pelak, Sahlan yang berpegangan pohon kelapa di ketinggian lima meter langsung "terjun bebas" ke tanah. Bapak beranak dua itu langsung terkapar di tanah.
BACA JUGA: Diejek Mata Rabun, Pulang Ambil Besi dan Sangkur, Jleb!
Sempat diberi pertolongan oleh temannya, tapi Sahlan akhirnya mengembuskan napas terakhirnya di kebun kelapa.
"Saya tidak menyangka kalau korban jatuh dari atas pohon kelapa yang ada di kebun saya," ungkap Ilyas, pemilik pohon kelapa.
BACA JUGA: Bapak-Anak Menangis Usai Dengar Putusan Hakim
Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, pagi itu Sahlan bersama dua rekannya mendapat job memetik buah kelapa di kebun milik Ilyas.
Pekerjaan memanjat kelapa itu sudah dilakoni cukup lama. Pukul 08.00, Sahlan mulai memanjat pohon kelapa.
BACA JUGA: Tatang Tersetrum Perangkap Hama yang Dibuatnya Sendiri, Innalillahi
Dia memanjat sembari membawa sebilah sabit untuk memotong kelapa dan janur. Setelah berhasil mengunduh kelapa dan janur, Sahlan pun turun dari pohon.
Di luar kontrol, ada sebuah gagang pohon kelapa muda yang kena bacok tertinggal di atas pohon.
Di tengah perjalanan turun (sekitar 5 meter dari tanah), kelapa muda yang tertinggal tadi jatuh tepat mengenai ubun-ubun Sahlan.
"Begitu ketiban kelapa, Sahlan langsung terpental dan jatuh ke tanah dengan ketinggian 5 meter,'' ujar Salimin, 40, teman Sahlan yang ikut menunggui di bawah.
Salimin dan Buang (teman lainnya) sempat memberikan pertolongan dengan memberikan air minum. Saat itu, Sahlan masih bernapas.
Sesaat kemudian, tubuhnya lemah dan dingin. Sahlan pun mengembuskan napas terakhirnya di kebun kelapa. "Jatuhnya cukup keras. Kelapa muda yang jatuh cukup berat. Beratnya sekitar 4 Kg,'' ujar Buang, 40, warga Lingkungan Tanjung, Kelurahan Klatak, Kalipuro tersebut.
Selanjutnya, tubuh Sahlan langsung dibawa ke rumah duka, tak jauh dari rumahnya. Pemilik kebun kelapa Ilyas ikut mengantar jasad Sahlan ke kediaman korban.
"Ketinggian pohon sekitar 10 meter. Meninggalnya Sahlan langsung kita kabarkan ke warga Bulusan,'' kata Ilyas, sang pemilik kebun kelapa.
Siti Aisyah, 38, istri Salman menyambut jenazah dengan tangisan histeris. Dia tidak bisa membendung air mata begitu melihat jasad suaminya tiba.
"Ini sudah takdir yang harus diterima oleh suami saya,'' saya," ucap Aisyah sembari memeluk erat jenazah suaminya.
Misnawiyanto, 40, kakak ipar Sahlan juga terpukul atas meninggalnya saudaranya tersebut.
Salman adalah sosok pria yang rajin bekerja. Biasanya dalam sehari pria paruh baya tersebut sanggup memanjat lebih dari 20 pohon kelapa.
Almarhum meninggalkan dua anak perempuan dan seorang istri. Korban dikaruniai seorang anak perempuan dari pernikahannya yang kedua dengan Siti Aisyah.
Sedangkan anak pertamanya perempuan adalah anak dari istri pertamanya, yang sudah bercerai sejak lima tahun lalu.
“Sahlan menikahi adik saya setelah bercerai dengan istri pertamanya,'' ujar Misnawiyanto yang juga ketua RT tersebut.
Kapolsek Kalipuro AKP Supriyadi melalui Kanit Reskrim Aiptu Agus Suprapto membenarkan ada kejadian warga yang tewas tetimpa kelapa.
Menurut Agus, kejadian tersebut murni kecelakaan. Buah kelapa menimpa kepala korban hingga terjatuh dan meninggal di kebun milik Ilyas.
“Salman alias Heri tewas akibat kejatuhan kelapa dan jatuh dari ketinggian lima meter. Ada bekas memar di kepala korban yang diakibatkan oleh benturan benda tumpul berupa buah kelapa,” jelas Agus. (cw2/aif)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aroma Aneh Tercium Dari Kamar, Ternyata Itu James
Redaktur & Reporter : Soetomo