Menangis Histeris: 'Ya Allah Anakku, Kenapa Begini, Ya Allah'

Rabu, 14 Desember 2016 – 23:34 WIB
Tim penanggulangan bahaya kebakaran (PBK) saat evakuasi jasad korban. Foto: kaltimpost/jpg

jpnn.com - TENGGARONG - Sebuah kebakaran maut terjadi di Jalan Beringin 2, RT 35, Kelurahan Melayu, Kecamatan Tenggarong, Kalimantan Timur, Selasa (13/12). 

Akibat kejadian itu, selain membuat puluhan bangunan menjadi arang, api juga merenggut nyawa Maulida, bocah 9 tahun yang terkurung di dalam rumah.  

BACA JUGA: Jelang Akhir Tahun, Gas Elpiji Melon Kok Hilang

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata, api diduga kuat berasal dari rumah korban yang merupakan bangsal berbahan kayu.

Dari pantauan di lokasi kejadian, si jago merah mulai berkobar sekitar pukul 14.00 Wita. Sebanyak 25 kepala keluarga (KK) harus kehilangan tempat tinggal. 

BACA JUGA: Besok, Penghuni Eks Lokalisasi Sudah Harus Hengkang

Di antara bangunan yang terbakar, terdapat 13 unit rumah, serta empat buah rumah bangsal. 

Seorang saksi mata bernama Erwin menuturkan, dirinya pertama kali melihat api dari rumah milik Hasbi yang sehari-hari berprofesi sebagai penjahit. 

BACA JUGA: Aset Pemkab tak Menarik, Ogah Dilirik

Saat kejadian, kata dia, Hasbi sedang tidak ada di rumah. Hanya ada istri serta dua anaknya. Melihat api berkobar, ia lalu berupaya menyelamatkan istri dan anaknya. 

Pintu rumah bangsal Erwin, hanya berselisih satu pintu dengan rumah Hasbi. Setelah tak sempat menyelamatkan barang miliknya, ia kemudian berlari menuju asal api. Menyelamatkan istri Hasbi beserta anak bungsunya.

"Rupanya saat itu, masih ada satu lagi anak di dalam rumah. Mungkin istri Pak Hasbi ini kelupaan atau gimana, saya juga tidak tahu.” 

“Andai saja kalau korban ini ada di bagian depan rumah, mungkin bisa saya selamatkan. Tapi posisinya ada di belakang. Sedangkan di belakang tidak ada pintu lain. Saya juga sempat dengar suara ledakan tv dari depan rumah," ungkapnya menyesal.

Erwin baru mengetahui jika masih ada bocah di dalam rumah, saat istri Hasbi histeris memberi tahu. Namun saat itu, api sudah semakin membesar dan melahap seluruh bangunan di sekitarnya. 

Sementara itu, diduga kuat api berasal dari api kompor yang sempat menyala. Hanya saja, Erwin menolak berkomentar terkait masalah tersebut.

"Saya enggak sempat sama sekali menyelamatkan barang. Bahkan jaket yang saya pakai ini juga pinjam. Semuanya habis," kata Hasbi yang tiba beberapa saat kemudian di lokasi kebakaran. 

Dia menuturkan, rumah bangsal yang terdiri dari tujuh pintu itu merupakan milik Sopianur. Dari lokasi kejadian, lokasi pemilik bangsalan berjarak sekitar 200 meter. 

Proses evakuasi jasad Maulida mengundang banyak perhatian warga. Termasuk Hasbi yang menangis histeris ketika melihat jasad anaknya.

"Ya Allah anakku. Kenapa begini, ya Allah," ucap Hasbi menangis, sambil menutupi wajah dengan lengannya seperti diberitakan Kaltim Post (Jawa Pos Group) hari ini.

Jasad Maulida pun lalu dibungkus dengan kantung jenazah berwarna oranye. Kemudian diangkut menggunakan mobil milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar. 

Selain menyebabkan seorang bocah meninggal dunia, kebakaran juga membuat dua sepeda motor hangus.

Paur Subbag Humas Polres Kukar Ipda Sabar mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. 

“Unit Identifikasi Polres Kukar masih melakukan olah TKP serta mengumpulkan keterangan saksi,” ujarnya.(qi/riz/ray/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... SPG Cantik Tertangkap saat Layani Tamu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler