Menanti Bukti Kiprah Ibas

Senin, 21 Juni 2010 – 02:02 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum bersama Sekjen PD Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Foto : Dokumen JPNN

PARTAI Demokrat (PD) di bawah kepemimpinan Anas Urbaningrum akhirnya memiliki struktur kepengurusan partai untuk periode 2010-2015Spekulasi tentang nama yang akan menjadi pendamping Anas di kursi Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Demokrat pun menemukan jawabannya

BACA JUGA: Bawaslu Rekomendasikan Bentuk DK KPU

Edhie Baskoro alias Ibas, putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, akhirnya benar-benar dipilih menjadi Sekjen.

Penunjukan Ibas sebenarnya sudah diprediksikan sebelumnya
Sebelum Anas Urbaningrum terpilih, Ibas yang berada di kubu Andi Mallarangeng memang sudah disebut-sebut sebagai kandidat sekjen

BACA JUGA: Jago Demokrat-Golkar Unggul di Medan

Adalah Achmad Mubarok, tokoh senior PD yang sudah jauh-jauh hari melontarkan kabar bahwa Ibas akan duduk di kursi Sekjen.

Bahkan sebelum Kongres PD ke-2 di Bandung digelar, Mubarok sudah berani menyatakan bahwa jika Anas Urbanungrum yang terpilih sebagai menjadi Ketua Umum, sudah dapat dipastikan Ibas akan duduk di kursi Sekjen
Dan pernyataan Mubarok yang sempat dipercaya menjadi ketua Tim Sukses Anas Urbaningrum itu pun terbukti

BACA JUGA: PAN Target Tiga Besar pada 2014

Nyatanya, Anas memang benar-benar menggandeng Ibas.

Lantas apa alasan Anas menggandeng lajang kelahiran Bandung, 24 November 1980 itu sebagai sekjen PD? Apakah karena nama besar ayahnya? Soal itu, Anas memiliki alasan tersendiriYang pasti, Anas merasa yakin Ibas yang kini menjadi politisi Demokrat di Komisi I DPR bakal menjadi partner yang luar biasa untuk menggerakkan mesin partai“Ibarat Piala Dunia, duet Anas dan Ibas duet maut,” tegas Anas saat mengumumkan susunan kepengurusan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (17/6) lalu.

Anas boleh saja optimisDan sah-sah juga jika Anas percaya dengan 'duet maut' yang dibanggakannya ituNamun faktanya, kemampuan berpolitik Ibas memang banyak dipertanyakanDi Indonesia, sudah jamak diketahui bahwa sekjen partai sebagai jabatan strategis setelah ketua umum,biasanya diisi politisi senior yang sarat pengalaman.

Namun dengan usianya yang muda itu, Ibas memang mau tidak mau bakal bersinggungan dengan para politisi parpol lain yang nyata-nyata bukan 'politisi 'kemarin soreIbas yang baru sekitar lima tahun belakangan ini terjun ke gelanggang politik, bakal berhadapan dengan politisi kawakan.

Sebut saja nama Tjahjo Kumolo atau Idrus MarhamTjahjo adalah Sekjen PDI Perjuangan, sedangkan Idrus Marham adalah Sekjen Partai GolkarKedua nama itu sudah dikenal lama terjun di dunia politik dengan segala manis getirnya.

Dalam hal ini, pemerhati politik masih meragukan pengalaman maupun kemampuan IbasPengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens, bahkan meragukan kecerdasan Ibas di bidang politikMenurut Boni, penunjukkan Ibas hanyalah cara Anas untuk membuktikan diri sebagai loyalis SBYKalaupun Ibas cerdas, kata Boni, hal itu pun belum cukup“Bisa jadi Ibas cerdas, namun di politik selain kecerdasan dibutuhkan juga pengalaman," ujar Boni.

Pendapat Boni juga diperkuat dosen pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM), Sigit PamungkasMenurutnya, menempatkan Ibas sebagai Sekjen sama saja memosisikan PD dalam taruhan politikSigit melihat sosok Ibas belum punya pengalaman berorganisasi yang matangPadahal, posisi sekjen partai merupakan posisi yang strategis.

Sigit justru melihat penempatan Ibas itu akan kontraproduktif dengan upaya PD melakukan penataan organisasi"Partai Demokrat saat ini membutuhkan penataan organisasi yang rapi dan pengakaran yang kuat ke dalam masyarakatPeran sekjen menjadi pentingPada konteks itu,kapasitas Ibas meragukanIbas bukan anak muda yang matang oleh pengalaman sehingga sulit membayangkan ia memiliki ketrampilan untuk ituSaat ini Ibas seperti sedang training politik," ujar Sigit Pamungkas kepada JPNN.

Namun politisi senior Partai Demokrat, Achmad Mubarok, punya pembelaan untuk menangkis keragu-raguan pihak lain soal kemampuan IbasMenurut Mubarok, sosok Ibas sekarang ini sudah jauh berbeda dengan Ibas lima tahun lalu"Saya beberapa kali melihat Ibas memimpin rapatKetika ada protes atau pertentangan, ia tahu bagaimana menyikapinya," ujar Mubarok beberapa waktu lalu.

Jika ada pepatah buah tak jatuh jauh dari pohonnya, Mubarok pun menyamakannya dengan sosok SBY dan Ibas"Ada banyak hal yang sepertinya menurun dari bapaknya," ujar Mobarok beberapa waktu lalu saat dimintai tanggapan tentang sosok Ibas.

Munculnya keraguan tentang penunjukan Ibas juga ditanggapi SBYKetua Dewan Pembina PD itu secara terbuka kepada wartawan menyatakan, keraguan dari beberapa pihak merupakan tantangan tersendiri bagi putra bungsunyaJendral kelahiran Pacitan itu pun membandingkan keraguan tentang kemampuan Ibas dengan keraguan yang menyertai penunjukan SBY sebagai Pangdam di Sumatera Selatan"Yang bisa menjawab saya sendiri, bukan orang lain, bukan ayah saya, bukan saudara saya, bukan siapa-siapa," kata SBY di hadapan wartawan di Istana Cipanas, Jumat (18/6).

Namun demikian SBY sedikit buka kartu soal penunjukan IbasSBY mengungkapkan, sejak awal baik tim sukses Marzuki Alie, Andi Mallarangeng, maupun Anas Urbaningrum memang sama-sama menawari Ibas sebagai SekjenPenegasan SBY itu seolah untuk menampik tudingan bahwa dirinya telah melakukan campur tangan dalam penunjukan.

Terlepas dari pro dan kontra, semuanya tokh akan berpulang pada Ibas jugaKini, berbagai agenda partai pun akan banyak membutuhkan sentuhan Ibas selaku sekjenAda ratusan pilkada, yang tak jarang juga membutuhkan keterlibatan Sekjen partai saat harus melakukan lobi dengan partai lain untuk mengusung calonAtau yang tak kalah penting adalah rencana revisi RUU bidang politik terutama UU Pemilu dan UU Parpol.

Dan umumnya, pembahasan RUU bidang politik akan menjadi ajang tarik ulur dan tawar menawarDi sini, peran Sekjen juga amat sentral dalam melakukan lobi demi kepentingan partaiDalam hal seperti itulah dibutuhkan kecerdasan, pengetahuan, pengalaman dan pengambilan keputusan yang tepatThus, tunggu saja pembuktian Ibas sebagai pendamping Anas.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Desak KPU Pecat Nurpati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler