Menanti Kelahiran Sang Buah Hati di Tengah Pandemi Covid-19

Minggu, 06 Desember 2020 – 19:50 WIB
Ilustrasi bayi. Foto: Radar Tarakan/JPNN

jpnn.com - Kasus covid-19 sampai saat ini masih menghantui dunia termasuk Indonesia. Salah satu kalangan yang paling rentan dan harus melindungi diri dari virus berbahaya ini selain penderita komorbid adalah kaum ibu hamil.

Pasalnya, perubahan sistem imun yang terjadi pada kehamilan bisa membuat ibu hamil lebih rentan terkena terinfeksi covid-19.Selain itu, demam tinggi yang terjadi akibat covid-19 di trimester pertama kehamilan bisa meningkatkan risiko terjadinya cacat lahir pada anak. Oleh karena itu, pandemi covid-19 ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pasangan yang sedang menantikan kehadiran buah hati mereka.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Cagub Pilihan Mas AHY Jadi Tersangka, Apa Salah Pak JK? Jangan Biarkan Jokowi Sendiri

Perlu penanganan khusus dari keluarga dan terutama suami agar sistem imun sang ibu hamil tetap terjaga hingga jelang proses melahirkan.Penanganan khusus ini disampaikan oleh Mohammad Kusdharmadi, seorang karyawan swasta di Jakarta, yang berusaha menjaga istri yang sedang hamil saat pandemi covid-19.

“Istri saya waktu itu hamil saat puncak pandemi covid-19, sekitar bulan Juni. Itu saya sempat kepikiran juga karena covid-19 sedang meningkat,” kata pria yang kerap disapa Boy ini pada JPNN.com, Minggu (6/12).

BACA JUGA: 3 Gangguan Makan Serius yang Menyerang Ibu Hamil

Boy yang bertugas di Jakarta saat itu sempat harus terpisah dari istrinya Ghea Lidyaza Safitri yang tinggal di Kota Pontianak. Boy sempat khawatir pulang kembali ke tanah kelahirannya karena datang dari zona merah covid-19 seperti Jakarta.

Namun, dengan keinginan untuk merawat sang istri dan menyambut buah hati yang dinantikannya, Boy memutuskan pulang ke Pontianak.

BACA JUGA: Virus Corona Menyerang 30 Ibu Hamil di Klaten

Dia mematuhi protokol kesehatan dan menjalani rapid test. Sesampainya di Pontianak, Boy juga isolasi mandiri selama dua minggu sebelum bertemu istrinya.

 “Saya ingin mendampingi istri saya sampai melahirkan jadi saya pulang ke Pontianak,” sambung Boy.

Setelah selesai isolasi mandiri, Boy akhirnya merawat istrinya yang hamil dengan protokol kesehatan ketat. Semua yang dikonsumsi istrinya diperhatikan dengan baik. Semua makanan tentu disortir terlebih dahulu. Apalagi ada sejumlah makanan yang dilarang dikonsumsi saat pandemi covid-19.

Boy juga rajin memeriksakan kesehatan Ghea istrinya di dokter. Doa pun tak putus dilantunkan Boy pada Allah SWT agar menjaga istri dan calon bayinya selama masa pandemi covid-19 ini.

“Saya protektif sekali pokoknya dengan istri. Saya deg-degan juga kan namanya kehamilan pertama lagi covid juga,” tambah Boy.

Perjuangan pasangan Boy dan Ghea menunggu kelahiran sang bayi akhirnya tuntas sudah. Pada 12 Juni 2020 lalu, bayi laki-laki dengan nama Mohammad Aldebaran Risjad lahir dengan selamat dan sehat.

Tentu saja ini menjadi kebahagiaan besar untuk Boy dan Ghea bersama keluarga yang selama ini khawatir menjaga masa kehamilan tersebut.

“Istri saya ternyata dirapid dulu sebelum proses melahirkan. Alhamdulilah dia nonreaktif dan melahirkan dengan lancar, bayi sehat juga,” tutur Boy.

 Boy berpesan kepada semua ibu hamil di luar sana agar tidak perlu takut dan tetap menjaga kesehatan dengan baik selama pandemi covid-19. Dia meyakini orang yang taat pada protokol kesehatan agar terhindarkan dari virus berbahaya itu.

Boy juga mengingatkan para suami dari ibu hamil agar menjaga protokol kesehatan selalu sehingga tidak membawa virus ke rumah. Ingat tetap jaga kesehatan istri tercinta dan calon buah hati. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler