jpnn.com, JAKARTA - Keinginan untuk mengubah tatanan negara bersistem demokrasi Pancasila menjadi negara Islam ternyata tidak hanya datang dari kelompok muslim. Sebab, ada juga umat non-Islam yang mempunyai keinginan itu.
Berdasar temuan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, ada sebagian kecil umat Kristen yang menginginkan Indonesia menjadi negara Islam. Angkanya 2,9 persen dari total responden survei yang beragama Kristen.
BACA JUGA: Survei Terkini: Peminat Indonesia Jadi Negara Islam Hanya Sebegini
Sisanya, mayoritas umat Kristen tetap menghendaki demokrasi Pancasila. “Meskipun kecil, tetap saja temuan ini menarik. Ada nonmuslim yang ingin negara Islam,” kata peneliti LSI Ardian Sopa saat merilis survei bertema Menegaskan dan Memperbaharui Demokrasi Pancasila di Jakarta, Jumat (19/5).
Karena penelitian ini berbasis kuantitatif, pihaknya tidak mengetahui apa alasan dibalik pilihan tersebut. “Kalau kualitatif, kita bisa bertanya alasannya. Ini tidak bisa,” tuturnya.
BACA JUGA: Nih, Hasil Survei LSI soal Pro Kontra Ahok
Namun, dia menduga hal itu lebih disebabkan munculnya ketidakpuasan dengan kondisi sekarang. Akibatnya, muncul pemikiran untuk mencoba sistem lain sebagai alternatif. Yakni negara Islam.
“Mungkin dia melihat negara-negara arab banyak yang sejahtera,” terangnya.
BACA JUGA: Massa Orasi di Mabes Polri, Minta Ada Pelajaran PMP Lagi
Selain itu, mungkin juga hal tersebut didasari atas pengetahuan sejarah Islam. “Saat era Nabi Muhammad, meski berbentuk negara Islam, tapi umat nonmuslim tetap dihargai,” ungkapnya.
Survei LSI digelar pada 5-10 Mei. Dengan jumlah responden 1.200 orang, margin of error survei iti dipatok pada angka lebih kurang 2,9 persen.(far/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Percayalah, HTI Bukan Berdakwah Tapi Mau Membubarkan NKRI
Redaktur : Tim Redaksi