jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kebudayaan (Menbud) RI Fadli Zon menyerukan kolaborasi besar-besaran untuk memperkuat ekosistem budaya nasional.
Menurutnya, kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa merupakan megadiversity, bukan hanya sekadar diversity.
BACA JUGA: Usung Repatriasi Artefak Budaya, Fadli Zon Mau Pulangkan Prasasti Pucangan dari India
Fadli Zon mengatakan, salah satu fokus utama kementerian adalah mendengar masukan dari komunitas budaya dalam rangka memajukan kebudayaan di Indonesia.
Dia berharap berbagai gagasan inovatif dapat diidentifikasi untuk mendukung program kebudayaan pada 2025.
BACA JUGA: Berbicara di Forum Dunia, Menteri Fadli Zon Promosikan Indonesia sebagai Superpower Budaya
“Kami ingin memetakan potensi kolaborasi antara komunitas, asosiasi, dan pelaku budaya. Bersama, kita akan memperkuat kebudayaan bangsa,” kata Fadli Zon dalam acara Ngopi Pagi di Gedung A, Kompleks Kemendikbudristek, Kamis (21/11).
Ngopi Pagi dihadiri oleh lebih dari 158 pelaku budaya dari 50 komunitas dan asosiasi kebudayaan, serta tokoh-tokoh budaya ternama seperti Ratri Anindyajati (Indonesia Dance Festival) dan Erasmus Cahyadi (AMAN).
BACA JUGA: LCCM 2024 Digelar, Fadli Zon Soroti Pentingnya Museum sebagai Pusat Edukasi Budaya
Mantan wakil ketua DPR RI itu juga mengungkapkan bahwa Kementerian Kebudayaan yang baru berdiri ini berkomitmen untuk menjadi alat yang memfasilitasi dan mendukung perkembangan kebudayaan.
“Kami ini alat. Alat ini harus diperalat, supaya kebudayaan kita maju. Kami ingin bergerak bersama masyarakat, menyatukan semua elemen untuk memajukan kebudayaan nasional,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Fadli Zon menegaskan pentingnya kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa, dan menyebutnya sebagai megadiversity, bukan hanya sekadar diversity.
Dia menyoroti Pasal 32 UUD 1945 yang menjadi landasan kewajiban negara untuk memajukan kebudayaan nasional dan menjaga keberagaman.
"Kekayaan budaya ini adalah national treasure yang harus kita perkuat bersama. Ini bukan hanya kebanggaan kita, tetapi juga aset strategis untuk berdaya saing global," ungkapnya.
Politikus bergelar Datuak Bijo Dirajo Nan Kuniang itu juga mengumumkan pencapaian terbaru, yaitu 2.213 Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang telah terdaftar, dengan 13 di antaranya diakui UNESCO, termasuk Wayang, Keris, Batik, dan Gamelan.
Pihaknya berkomitmen untuk mendaftarkan lebih banyak warisan budaya Indonesia ke kancah dunia internasional.
Fadli Zon juga menekankan visi budaya Indonesia untuk tidak hanya berjaya di dalam negeri, tetapi mendunia. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Dia mengajak semua pihak untuk menjaga, mengembangkan, dan membawa budaya Indonesia ke level yang lebih tinggi.
“Kami akan memastikan budaya Indonesia dikenal di kancah dunia. Ini adalah langkah besar, dan saya yakin kita bisa mencapainya bersama,” tutup penggemar Elly Kasim itu. (esy/jpnn)
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Mesyia Muhammad