Menbudpar Terus Melobi agar Film Hollywood Bisa Masuk

Minggu, 26 Juni 2011 – 05:05 WIB

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah merampungkan penyederhanaan tarif impor filmMeski belum menjamin masuknya film-film box office produksi Hollywood di bioskop di tanah air, namun Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) akan mengonfirmasikan tarif baru itu kepada pihak importer film.
   
Menbudpar Jero Wacik mengatakan, saat ini peraturan dari Menkeu tentang tarif impor tersebut sudah ada

BACA JUGA: Harga Seragam Sekolah Mulai Naik

"Sekarang, saya sedang minta konfirmasi importer dengan keluarnya SK (surat keputusan) itu," kata Jero Wacik.

Penetapan tarif baru itu, lanjut Jero, diharapkan sudah pas sehingga film asing bisa masuk meramaikan bioskop di Indonesia
"Karena tujuannya (tarif baru, Red) dua, pajaknya oke, filmnya juga oke

BACA JUGA: Harga Anjlok, Petani Cabai Lesu

Kelihatannya sih importer sudah mengerti bahwa urusan pajak seperti itu," urai menteri asal Partai Demokrat itu.

Seperti diketahui, dalam penyederhanaan tarif impor film, tarif bea masuk ditetapkan Rp 21.000- Rp 22.000 permenit percopy
Sistem tarif spesifik itu, menggantikan tarif sebelumnya yang menggunakan skema advolarum (persentase), yakni 10 persen dari nilai pabean

BACA JUGA: Industri Pakai BBM Subsidi

Selain itu, importer juga dikenai PPN 10 persen dan PPh dalam rangka impor 2,5 persenUntuk cara pemungutan PPN dan PPh, akan diatur kemudian.

Namun menurut Kemenkeu, untuk film-film box office bisa masuk lagi, importer penunggak bea masuk tetap harus lebih dahulu mengangsur kewajibannyaAda tiga importer di bawah Grup 21 Cineplex yang menunggak hingga Rp 31 miliarSatu importer, yakni PT Amero Mitra Film, telah mencicil tunggakan, sehingga bisa mulai mengimpor

Sementara dua importer lain, yakni PT Camila Internusa Film dan PT Satrya Perkasa Esthetika Film, masih belum mengangsur tunggakanPadahal keduanya adalah importer film-film "grade A" yaitu produksi enam studio utama Motion Picture Association of America (MPAA)Yakni, Paramount Pictures, Walt Disney, Sony Pictures, Twentieth Century Fox, Universal Studios, dan Warner Bros.

Jero Wacik menjelaskan, pemerintah harus menyiapkan untuk jangka panjangSelain film impor bisa masuk, pemerintah juga berencana menambah jumlah gedung bioskop menjadi 1000 hingga 2014 nantiSaat ini, jumlah layar bioskop adalah 600

"Saya sedang persiapkan aturan dan kemudahan bagi gedung bisokop baru, layar-layar baruKita akan berikan kemudahan diperingan perbankannya dengan alokasi dana bunga khusus," papar pria kelahiran Singaraja, Bali, itu(fal/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Gula Masih Fluktuatif


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler