jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga saat ini terus berupaya menyelamatkan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) dari lilitan utang perseroan yang mencapai Rp 7 triliun.
Menurut Deputi Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN Wahyu Hidayat beberapa skema penyelamatan Merpati tengah dirancang tim Kementerian BUMN. Salah satunya yakni, melepas kepemilikan dua anak usaha Merpati yakni Merpati Maintenance Facility (MMF) dan Merpati Catering Services (MCS) kepada Perusahaan Pengelola Aset (Persero).
BACA JUGA: TNI AU Tak Masalah Bandara Halim jadi Komersil
"Setelah melepas anak usaha kepada PPA, Merpati diminta membentuk anak usaha baru dalam konsep Kerjasama Operasi (KSO). Dalam KSO ini, Direksi Merpati harus mencari mitra KSO sebelum tiga bulan," tutur Wahyu di Jakarta, Kamis (9/1).
Nantinya selama masa pencarian mitra KSO itu, operasional anak usaha baru ini akan dibiayai dari penjualan anak usaha. Dengan cara tersebut, diharapkan Merpati bisa sehat kembali tanpa membebani keuangan negara.
BACA JUGA: Wika Targetkan Kontrak Baru Rp 49,97 triliun
"Kita sedang berpikir bagaimana Merpati selamat tanpa membebani negara," pungkas Wahyu. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Sarana Karya Dikucuri Dana Rp 290 Miliar
BACA ARTIKEL LAINNYA... BUMN Siap Kelola Aset Asian Agri Grup
Redaktur : Tim Redaksi