Mencari Damai di Pantai Liang Yang Cantik

Senin, 16 Oktober 2017 – 13:08 WIB
Pantai Liang yang cantik di Kota Ambon. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN.com

jpnn.com - PERNAH dengar nama Pantai Liang? Pantai cantik dengan hamparan pasir putih itu terletak di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

Pantai ini berjarak 35 kilometer dari Kota Ambon. Bisa ditempuh dengan mobil maupun motor karena jalan menuju lokasi pantai cukup bagus meski berkelok-kelok.

BACA JUGA: Pertumbuhan Penumpang Bandara Silangit Terus Melonjak

JPNN pun berkesempatan mengunjungi tempat yang pernah dinobatkan oleh UNDP-PBB sebagai pantai terindah di Indonesia pada 1990 silam tersebut.

Untuk masuk ke wilayah Pantai Liang, wisatawan cukup membayar Rp. 4000 per orang.

BACA JUGA: Mengenal Magiao, Maskot Resmi Pesta Yaahowu 2017

Begitu menginjakkan kaki di Liang, Anda akan menemukan deretan kios kecil di sepanjang jalan dekat bibir pantai.

Para mama Ambon itu berjualan makanan ringan seperti pisang goreng, mi rebus camilan dan baju kaus khas Ambon.

BACA JUGA: Kemenhub Bakal Bangun Dermaga dan Kapal di Danau Toba

Dari jauh sudah tampak kecantikan Pantai Liang. Perpaduan warna laut biru dan hijau tosca memukau mata setiap orang yang datang.

Saat JPNN datang, air laut mulai pasang sehingga menutupi sebagian pasir putih pinggir pantai. Tapi toh itu tidak mengurangi kecantikannya.

Damai dan tenang terasa saat duduk di jembatan kayu di tepi Liang. Hanya tampak beberapa wisatawan yang datang.

Wisatawan bisa dengan puas menghirup udara segar dan bau laut yang khas di tempat ini sambil menggalau mungkin.

"Kalau hari biasa memang sepi dan lengang. Weekend baru biasanya lebih ramai orang datang bersama keluarga," ujar Boy Rinsampessy, warga kota Ambon yang mengantar JPNN ke Liang.

Di Pantai Liang, wisatawan tidak sekadar duduk menikmati warna laut yang segar.

Anda juga bisa menyewa perahu dayung kecil untuk mengelilingi sekitar pantai. Penyewaan satu jam dihargai Rp 50 ribu. Anda bisa meminta penyewanya untuk mendayung.

Bisa juga Anda mendayung sendiri jika punya cukup keberanian.

Sayangnya, di pantai ini tidak ada penyewaan alat-alat snorkeling. Contohnya pelampung, kaca mata renang maupun fin atau kaki katak.

Karena itu wisatawan tidak bisa mengeksplore lebih jauh keindaan bawah laut di Liang kecuali Anda membawa peralatan sendiri.

Jika Anda cukup berani dan pandai berenang, bisa juga menyelam di dekat pantai. Kedalamannya sekitar 5-6 meter.

"Di sini jarang ada yang cari alat-alat, mereka sering berenang di pinggir pantai saja," kata Boy.

"Dulu ada penyewaan kaca mata renang dan alat-alat tapi karena pengunjung setelah selesai pakai tidak mengembalikan alatnya jadi sudah tidak ada alat yang disewakan," keluh nelayan, pemilik perahu.

Beruntung, air laut di Liang tidak sampai membuat mata perih sehingga Anda tidak membutuhkan kaca mata renang.

Ditambah, ikan-ikan bahkan sudah terlihat berkumpul di bawah jembatan saat air laut pasang. Tak perlu dicari, ikan datang dengan sendirinya. Cantiknya.

Puas berenang, mengelilingi pantai dengan perahu dan berfoto ria, Anda bisa mandi dan berganti pakaian di tempat yang disediakan.

Kamar mandi dan toilet di pantai itu bersih dan terawat karena dijaga warga dengan baik.

Bagi yang ingin mandi dengan air tawar, Anda bisa membeli per jeriken seharga Rp 3.000.

Maklum, air di bak mandinya sudah tercampur sedikit air laut sehingga mungkin akan sedikit terasa lengket di kulit.

Alangkah baiknya jika mandi dengan air tawar yang dijual warga.

Boy mengatakan, Pantai Liang memang cantik, tapi warga sangat berharap ada perhatian lebih pemerintah untuk kawasan wisata tersebut.

Setidaknya dengan menghadirkan fasilitas yang memadai dan membuat warung-warung yang menarik perhatian wisatawan.

"Dari dulu kios-kiosnya ya begitu saja tidak dirapikan. Pantai Liang tidak pernah berubah, dibuat jadi lebih menarik atau bagaimana. Sama saja dari dulu," tutur Boy.

Dia juga berharap masyarakat dan wisatawan sadar untuk menjaga kebersihan pantai.

Pasalnya, masih ada sejumlah sampah yang terlihat dibuang sembarangan di sekitar pantai.

Meski tidak sampai menganggu pemandangan cantik Pantai Liang, tapi tetap saja perlu ada kesadaran masing-masing orang di area itu.

Puas bercerita dan bermain, kami pun meninggalkan Pantai Liang, sambil berharap akan kembali lagi suatu saat nanti. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Promosi Cross Border Batam-Bintan Goda Malaysia-Singapura


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler