Mencekam! Ingin Menolong, Tiga Tewas Bergiliran di Dalam Sumur

Selasa, 31 Mei 2016 – 09:26 WIB
Para warga dan petugas berusaha mengevakuasi para korban yang tewas di dalam sumur. FOTO: RADAR BROMO

jpnn.com - PASURUAN - Kegiatan bersih-bersih sumur di Dusun Krajan, Desa Oro-Oro Ombo Wetan, Keca­matan Rembang, Kabupaten Pasuruan mendadak berubah jadi peristiwa mengerikan. Tiga orang meregang nyawa. Dua di antaranya merupakan saudara kandung. Mereka tewas bergantian setelah berusaha menyelamatkan yang lain. Tiga korban tewas itu adalah Didik Isdayanto, 35; Junaidi, 30; dan Sunaiyah, 33.

Junaidi dan Sunaiyah adalah saudara kandung yang tinggal di Dusun Krajan. Sedangkan Didik adalah penggali sumur yang juga tinggal di dusun setempat. Dia masih memiliki hubungan kerabat dengan dua korban lain.

BACA JUGA: Menderita Akibat Kencing di Kuburan Tua, Mr P Siap Grakkk Terus

Insiden tersebut bermula saat Didik diminta menggali sumur oleh Suwarno, 40, ipar Junaidi dan Sunaiyah, Senin (30/5). Didik yang memang berprofesi penggali sumur menyanggupi permintaan itu. 

Dia diberi honor Rp 70 ribu kalau pe­kerjaannya sudah selesai. 

BACA JUGA: Ingat ya..PNS Dilarang Berikan Dukungan KTP

Menurut Sufa, istri Suwarno, aktivitas menguras sumur tepat di samping kiri rumahnya itu dilakukan korban sekitar pukul 09.00. Mulanya pompa diesel berkekuatan 2 PK ditempatkan di permukaan tanah. 

Namun, slang penyedot air tak sampai ke permukaan air sumur. Karena tanpa hasil, Didik pun nekat memasukkan pompa diesel itu ke sumur. Dia pun mengikat pompa tersebut dengan tali tambang. Selanjutnya, pompa diesel dimasukkan ke sumur dan dibuat menggantung.

BACA JUGA: Kepala Sekolah Apaan Nih, Malah Bugil di Rumah Warga

Begitu sampai di permukaan air sumur, Didik pun turun untuk menghidupkan mesin pompa. Dia turun ke dasar sumur tanpa menggunakan tali. "Dia (Didik, Red) sempat turun ke sumur untuk menghidupkan mesin. Setelah mesin menyala, dia naik," jelas Sufa.

Air sumur pun tersedot dari pompa, mengalir ke atas hingga keluar dari slang. Hingga 30 menit kemudian, air yang keluar sudah melimpah ruah. Didik pun merasa cukup dan mematikan mesin pompa. 

Sama halnya dengan cara yang pertama, Didik menuruni sumur tersebut tanpa alat bantu. Dia turun dengan mendorong kedua tangan dan kakinya ke dinding sumur. Di permukaan sumur dia pun mematikan mesin pompa. 

Saat hendak naik ke bibir sumur, petaka muncul. Gas buang mesin pompa yang keluar membuatnya lemas tak berdaya. Didik ter­cebur saat baru separo sumur dinaikinya. "Masya Allah, masya Allah," ucap Sufa menirukan perkataan Didik dengan isak tangis.

Teriakan Didik tersebut sempat terdengar Junaidi, Sunaiyah, maupun Sufa yang tak jauh dari sumur. Mendengar teriakan itu, Junaidi sempat hendak langsung menceburkan diri untuk menolong. Namun, dia masih sempat ditahan Sufa. "Saya sempat cegah agar tidak turun," ungkapnya.

Junaidi yang tak tahan dengan kondisi kerabatnya tersebut memilih mencari tangga. Sampai di dasar sumur, Junaidi me­rangkul Didik dan berusaha membopongnya ke permukaan. 

Namun, baru separo tangga, Junaidi langsung tumbang bersama Didik yang dibopongnya. Dia ikut lemas dan lunglai di dalam sumur. Melihat kejadian itu, Sunaiyah kaget tak karauan. 

Berniat menolong, dia nekat nyebur ke sumur dengan menuruni tangga yang dipasang adiknya, Junaidi. Sembari membawa tali, Sunaiyah menuruni tiap anak tangga.

Sunaiyah pun hampir selesai memasang tali ke tubuh adiknya. Namun, tak lama rasa lemas pun dirasakannya. Dia tak mampu melanjutkan upayanya lantaran turut tumbang di dalam sumur maut tersebut.

Kapolsek Rembang AKP Bambang Sucahyono menyampaikan, insiden tersebut murni kecelakaan. "Berdasar hasil penye­lidikan, diduga kuat karena mereka menghirup gas beracun di dalam sumur," ucap dia. (one/c9/ami) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemda Diminta Usir Makelar Tanah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler