Menciptakan Lapangan Kerja Harus Meminimalkan Dampak Lingkungan

Jumat, 02 Oktober 2020 – 04:52 WIB
Daur ulang sampah plastik. Foto: Danone Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan Surabaya terpilih sebagai salah satu proyek sirkular ekonomi sampah plastik yang harus mendapat dukungan masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha.

Emil dalam Webinar Surabaya Local Heroes mengenai Ekonomi Sirkular Sebagai Upaya Atasi Sampah Plastik, juga mengatakan, program bank sampah juga menjadi sebagai prasyarat Penghargaan Adipura.

BACA JUGA: Kurangi Sampah Plastik, Industri Air Minum Kemasan Diminta Pakai Galon Guna Ulang

Pemanfaatan sampah untuk listrik juga sebagai prasyarat. Pemenuhan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) juga sudah menjadi amanat UU.

Saat ini, menurut Emil, ada tantangan yang dihadapi dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, bagaimana menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat.

BACA JUGA: Menteri Siti Mengapresiasi Produsen yang Aktif Menekan Sampah Plastik

Terlebih 14 persen masyarakat di pedesaan yang berada di garis kemiskinan. Kemudian menghadapi tantangan masalah lapangan kerja.

“Namun demikian, inovasi dan terobosan untuk mendorong sustainability adalah sesuatu yang kami tunggu dan kami selalu punya komitmen untuk mendorong bagaimana menemukan jalan tengah, antara menciptakan peluang lapangan kerja, bagaimana meminimalisir terhadap dampak lingkungan,” tambah Emil.

Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia mengatakan sebagai bagian dari ekonomi sirkular, Danone-AQUA turut meluncurkan berbagai inovasi, salah satunya adalah AQUA Life.

Air minum dengan kemasan yang terbuat dari 100 persen bahan daur ulang dan dapat didaur ulang sudah dapat ditemukan di Surabaya.

Kemasan ini diluncurkan sebagai upaya Danone-AQUA menyediakan pilihan hidrasi sehat untuk para konsumen sekaligus berkontribusi lebih terhadap lingkungan yang bersih lewat komitmen #BijakBerplastik.

Masih menurut Karyanto, ekonomi sirkular harus dikembangkan. Seperti sirkular untuk air, yaitu untuk memastikan bahwa air itu akan terjaga dengan menanam pohon, membuat air resapan, dan masyarakat pertanian yang ramah lingkungnan.

“Kita bisa beralih ke energi yang renewable. Danone-AQUA sendiri punya komitmen pada 2030 kami memakai 100 persen renewable energy.” tambah Karyanto.

Duala Oktoriani, Project Managger OPPA (Ocean Plastic Prevention Accelerator) by Secondmuse pada kesempatan sama menunjukkan peta alur sampah. Bagaimana kompleksitas alur perjalanan sampah plastik maupun organik.

Menurut Duala, pengelolaan sampah di suatu daerah tidak bisa menggunakan jalan pintas. Segala kebijakan harus beradaptasi dengan lingkungan setempat. Juga bagaimana edukasi terhadap anak-anak terkait sampah plastik.

"Untuk memberi edukasi ke anak harus memahami psikologinya. Karena anak suka bermain kita mengedukasi melalui ular tangga dan permainan basket. Yang di dalamnya ada nilai edukasi. Kita harus mendesain permainan yang sesuai. Studi kasus di suatu tempat akan berbeda di tempat lain," pungkas Duala. (esy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler