Mendarat dengan pesawat militer di Irak, Clinton tiba tepat sehari setelah dua wanita melakukan aksi bom bunuh diri di luar sebuah masjid kaum Syiah di Baghdad
BACA JUGA: Finalis Miss Universe Kurang Gizi
Serangan ini sendiri menewaskan sedikitnya 60 orang, dan tercatat sebagai serangan paling mematikan di Irak dalam 10 bulan terakhir.Aksi ini sebelumnya juga sudah didahului oleh sebuah serangan mematikan lainnya, Kamis (23/4)
Meningkatnya intensitas serangan dan korban yang ditimbulkan dalam pekan ini, memunculkan kekhawatiran bagi banyak kalangan bahwa kekerasan antar sekte akan merebak lagi di Irak
BACA JUGA: Busana Tak Pantas, Sidang Bajak Laut Ditunda
Sementara seperti diketahui, Presiden AS Barack Obama baru sudah memerintahkan pasukan AS di sana untuk bersiap menarik diri menjelang Juni.Ditanya apakah pertumpahan darah terakhir dapat memunculkan kembali pertentangan antar sekte yang mengacaukan Irak tiga tahun lau, Clinton membantah
"Saya kira aksi-aksi ini, yang sayangnya melalui cara yang tragis, merupakan tanda bahwa kaum penolak kemajuan di Irak khawatir negeri ini tengah berada dalam arah (perbaikan) yang benar," tambahnya
BACA JUGA: Organ Babi Bisa Dicangkok ke Manusia
(ito/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Astronom Temukan Kembaran Bumi
Redaktur : Tim Redaksi