Mendag Bakal Realisasi Program Minyakita, AIMMI: Harus Ada Kepastian!

Kamis, 30 Juni 2022 – 09:58 WIB
Ketua AIMMI Adiwisoko Kasman mendukung rencana Kemendag menyediakan minyak goreng rakyat, Minyakita. Ilustrasi: Elvi R/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI) Adiwisoko Kasman mendukung rencana Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyediakan minyak goreng rakyat kemasan sederhana, yakni 'Minyakita'.

Adiwisoko mengatakan rencana kebijakan yang sedang dikejar realisasi oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulhas itu sudah tepat.

BACA JUGA: Pemerintah Lanjutkan Insentif Minyakita

"Ini sudah betul kebijakan yang dikeluarkan, ya semua program biasa ada penyesuaian dengan perkembangan," ujar Adiwisoko, Kamis (30/6).

Meski demikian, Adiwisoko minta kepastian minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp 14 ribu per liter ini hanya Minyakita.

BACA JUGA: Penetapan Harga Minyakita, Tergantung CPO

"Saya sangat setuju. Dengan catatan harus Standar Nasional Indonesia (SNI) sesuai dengan aturan main. Saya rasa itu bagus sekali," ungkapnya.

Menurutnya, kepastian ini penting agar tidak membuka kemungkinan pihak tidak bertanggung jawab berlaku curang dan bermain harga minyak.

BACA JUGA: Mendag Zulhas Pastikan Tidak Ada Lagi Antrean Beli Minyak Goreng di Jakarta

"Kalau branded kemasan sederhana bisa disalahgunakan. Bisa ada oknum yang naikin harga, kalau Minyakita jelas, yang nakal bisa ditindak," kata Adiwisoko.

Sebelumnya, Mendag Zulhas minta produsen minyak goreng untuk mendukung dan membantu menyukseskan program Minyakita, minyak goreng rakyat kemasan sederhana Rp 14 ribu  per liter.

Lebih teknis, Mendag Zulhas menyebut akan ada kompensasi bagi produsen minyak goreng yang membantu pemerintah menyiapkan minyak goreng kemasan sederhana.

Sebagai kompensasi, akan diberikan kuota ekspor CPO kepada produsen sawit yang mendukung program migor kemasan sederhana ini.

Dengan dibukanya keran ekspor CPO ini maka kebutuhan produsen akan CPO akan meningkat dan tentunya juga akan berdampak pada kebutuhan produsen akan tandan buah segar dari petani sawit pemerintah. (mcr28/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler