Mendag Bidik Peningkatan Perdagangan ASEAN-Eurasian Economic Union, Begini Strateginya

Sabtu, 05 Juni 2021 – 14:08 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi membeberkan berbagai strategi untuk meningkatkan kerja sama ASEAN-Eurasian Economic Union (Rusia, Armenia, Belarus, Kyrgyzstan, dan Kazakhstan). Foto: Arry Saputra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi membeberkan berbagai strategi untuk meningkatkan kerja sama ASEAN-Eurasian Economic Union (Rusia, Armenia, Belarus, Kyrgyzstan, dan Kazakhstan).

“Sebagai negara yang terus berkembang maju, Indonesia menghadapi tantangan baru dalam memasuki tatanan rantai pasok nilai global untuk menciptakan kemakmuran sebagai negara demokrasi yang terbuka,” kata Lutfi pada sesi "World Expos and International Cooperation as a Driver of Sustainable Global Development” serta “EAEU-ASEAN Business Dialogue” di St Petersburg International Economic Forum (SPIEF).

BACA JUGA: Kemendag Beberkan Alasan Kenaikan Harga Kedelai Impor

Dia memaparkan pada 2018 semula Indonesia merupakan negara dengan pendapatan per kapita menengah ke bawah. Saat ini, kata dia, pendapatan itu telah naik kelas menjadi negara dengan pendapatan per kapita menengah ke atas.

Kendati demikian, dia tak menampik Indonesia tengah menghadapi tantangan baru.

BACA JUGA: Kemendag Pastikan Aset Kripto Diawasi Bappebti

Oleh karena itu sebelum bonus demografi akan habis pada 2038 mendatang, Indonesia harus bisa meningkatkan pendapatan per kapita sebesar tiga kali lipat atau menjadi sekitar USD 12.500 per tahun.

"Ketika bonus demografi habis Indonesia akan terperangkap dalam jebakan kelas menengah (middle income trap). Oleh karena itu, dengan potensi penduduk muda ini, Indonesia memerlukan pelaku ekonomi yang tangguh untuk menjadi negara maju pada 2045,” kata Lutfi.

BACA JUGA: Lepas Cysteine ke AS, Mendag: Ini Produk yang Bernilai Tinggi

Dia mengatakan Indonesia melakukan dua langkah besar yaitu meningkatkan investasi di bidang infrastruktur dan mendorong transfer teknologi. Negara-negara anggota ASEAN yang lain pun melakukan langkah serupa.

Indonesia memiliki sekitar 17 ribu pulau, namun belum sepenuhnya mengembangkan teknologi. Oleh karena itu, transfer teknologi sangat penting bagi Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Ini merupakan komitmen Indonesia untuk saling mengembangkan perdagangan investasi dengan negara-negara EAEU. Kami juga berkomitmen mengembangkan perdagangan yang adil dan saling menguntungkan satu sama lain,” ujar Lutfi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler