Mendag Buka Suara soal Larangan Ekspor Minyak Goreng, Simak!

Jumat, 29 April 2022 – 10:32 WIB
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pada press briefing tindak lanjut kebijakan pemerintah terkait minyak goreng. Foto: tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan melarang sementara ekspor bahan baku dan produk minyak goreng ke luar negeri.

Larangan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Larangan Sementara Ekspor Crude Palm Oil, Refined, Bleached And Deodorized Palm Oil, Refined, Bleached And Deodorized Palm Olein, Dan Used Cooking Oil.

BACA JUGA: Bea Cukai Siap Awasi Implementasi Larangan Sementara Ekspor CPO dan Produk Turunannya

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan Permendag berlaku 28 April 2022 hingga kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi serta harga minyak goreng curah mencapai Rp 14 ribu per liter.

“Menindaklanjuti arahan Presiden, kami menegaskan prioritas utama pemerintah saat ini adalah memastikan ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau untuk seluruh masyarakat Indonesia," ujar Mendag dalam konferensi pers singkat, Jumat (29/4).

BACA JUGA: Puan: Larangan Ekspor CPO Harus Mampu Menjawab Kelangkaan Minyak Goreng

Menurut Mendag, keputusan itu diambil dengan sangat seksama, memperhatikan perkembangan dan situasi ketersediaan minyak goreng curah untuk masyarakat.

"Tentu akan ada dampak dari kebijakan ini, namun sekali lagi saya tegaskan bahwa kepentingan rakyat adalah yang paling utama,” kata Mendag.

BACA JUGA: Soal Larangan Ekspor CPO, Masinton: Momentum Kembali Kepada Rakyat

Lebih lanjut, larangan ekspor minyak goreng berlaku untuk seluruh daerah pabean Indonesia dan dari kawasan perdagangan bebas pelabuhan bebas (KPBPB), yaitu Batam, Bintan, Karimun, dan Sabang.

“Namun, bagi para eksportir yang telah mendapatkan nomor pendaftaran pemberitahuan pabean ekspor paling lambat 27 April 2022, tetap dapat melaksanakan ekspor,” ucap Mendag Lutfi. (mcr28/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler