Mendag: Pertumbuhan Ekonomi Kawasan APEC Diprediksi Kontraksi 3,7%

Selasa, 28 Juli 2020 – 09:48 WIB
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. Foto : Wahyu Putro A/foc./Antara

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengajak negara-negara yang tergabung dalam Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) berkolaborasi memulihkan ekonomi di kawasan yang terdampak COVID-19.

"Akibat COVID-19, pertumbuhan ekonomi kawasan APEC tahun 2020 diprediksi akan mengalami kontraksi sebesar 3,7 persen. Hal ini diperburuk dengan melemahnya arus rantai suplai serta menurunnya permintaan akibat implementasi langkah darurat kesehatan oleh hampir semua negara," kata Menteri Agus dalam siaran persnya, Selasa (28/7).

BACA JUGA: Ada Kabar Baik Lagi dari Jatim, Kali Ini Data Ponorogo

Untuk mengatasi dampak yang lebih buruk bagi perekonomian khususnya di kawasan APEC, lanjut Agus, dibutuhkan perhatian khusus dan aksi cepat serta strategis dari semua anggota ekonomi APEC.

Kerja sama regional APEC, ditegaskan Mendag, juga harus diperkuat untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas di masa maupun pascapandemi. Sejumlah program kerja sama potensial dapat terus ditingkatkan.

BACA JUGA: Penyelewengan Bansos COVID-19 Terbanyak di Sumut, Jatim Lumayan

Hal ini dilakukan melalui kerja sama di bidang fasilitasi perdagangan, penanganan hambatan rantai suplai, penguatan koordinasi, dan pertukaran informasi kebijakan penanganan dampak pandemi di kawasan APEC.

Menteri Agus menyebut, sebagai upaya memperkuat respons secara kolektif dan menyusun langkah strategis bagi pemulihan ekonomi kawasan Asia Pasifik, para Menteri Perdagangan APEC telah menghasilkan rekomendasi langkah konkret dan program kerja nyata bagi forum APEC dalam mengatasi dampak pandemi COVID-19.  

BACA JUGA: Kardus Milik Pak Dosen Dibongkar Prajurit TNI, Isinya Mengejutkan, Parah!

Di forum APEC, Indonesia berperan aktif dalam pertukaran informasi kebijakan penanganan COVID-19.

Indonesia juga menekankan agar APEC mendorong terwujudnya sinergi penanganan dampak ekonomi COVID-19 di berbagai forum seperti ASEAN, ASEAN Plus 1, dan G20, agar langkah-langkah yang ditempuh dapat saling memperkuat, tidak tumpang tindih, dan betul-betul efektif.

"Indonesia akan terus mendorong berbagai inisiatif untuk meningkatkan daya saing dan kapasitas anggota ekonomi APEC, khususnya terkait partisipasi lebih lanjut dalam rantai nilai dan rantai suplai. Selain itu, terus mendorong isu-isu inklusivitas; dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pemanfaatan perkembangan ekonomi digital," bebernya.

Dalam pertemuan APEC VMRT ini, para Menteri Perdagangan APEC juga menyepakati pernyataan bersama (APEC VMRT statement) sebagai wujud penegasan komitmen bersama atas pentingnya mitigasi dampak pandemi COVID-19 secara efektif, berkelanjutan, dan inklusif.

"APEC VMRT statement merefleksikan komitmen bersama ekonomi APEC dalam memperkuat ketahanan rantai suplai dan memfasilitasi kelancaran arus barang esensial secara transparan, nondiskriminatif, stabil, dan dapat diprediksi untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19, khususnya sektor perdagangan," pungkasnya. (esy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler