Mendag Sebut Babi di China Bikin Kedelai Langka, Rizal Ramli: Ngeles kok Asal!

Selasa, 22 Februari 2022 – 01:50 WIB
Tokoh nasional Rizal Ramli di Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (22/1). Aristo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Begawan ekonomi Rizal Ramli angkat bicara menyikapi alasan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi tentang kelangkaan dan melonjaknya harga kedelai.

Lutfi sebelumnya menyebut kelangkaan dan melonjaknya harga kedelai dipicu El Nina di kawasan Amerika Selatan dan kebutuhan pakan miliaran babi di China.

BACA JUGA: Pascakritik Minyak Goreng, Arief Poyouno Sentil Mendag soal Harga Kedelai, Jleb!

Rizal melalui tulisan di Twitter merasa Lutfi asal-asalan melayangkan alasan. Dirinya bahkan membuat emotikon tertawa menyikapi alasan mantan Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat itu.

"Mentri Perdagangan asal mangap. Ngeles, kok, ngasal," tulis dia di Twitter akun @RizalRamli, Senin (21/2).

BACA JUGA: Gakoptindo Minta Pemerintah Stabilkan Harga Kedelai Lokal dan Genjot Produksi

Sebelumnya, Muhammad Lutfi menyebut terdapat beberapa faktor yang membuat harga kedelai dunia melonjak, salah satunya yakni terjadi La Nina yang sangat basah di Argentina dan Amerika Selatan.

Kondisi itu menyebabkan suplai kedelai menjadi sangat terbatas, sehingga harga menjadi naik.

BACA JUGA: Harga Kedelai Naik, Syarief Hasan Minta Pemerintah Lakukan Ini

Selain itu, terdapat restrukturisasi dari peternakan binatang di China. Negara tirai bambu itu kini membuat kebijakan bahwa lima miliar babi diberi makan kedelai.

"Jadi,permintaannya sangat tinggi menyebabkan harga sangat tinggi. Nah, ini yang menyebabkan harga kedelai di Indonesia juga tinggi," ujar Lutfi dalam keterangan persnya, Kamis (17/2).

Di sisi lain kebutuhan dalam negeri cukup tinggi, yakni sebanyak tiga juta ton tahun, namun pasokan domestik baru mencapai 500 ribu sampai 750 ribu ton per tahunnya.

Dengan demikian, 80-90 persen dari kebutuhan nasional masih diimpor dari sejumlah negara. (ast/jpnn)


Redaktur : Adil
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler