jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menginginkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di kementeriannya harus memiliki integritas tinggi.
Menurutnya, integritas mutlak harus dimiliki setiap pelayan masyarakat.
BACA JUGA: Tenang! Stok dan Harga Sembako Jelang Ramadan Aman
"Tidak mudah membangun citra birokrasi yang bersih, profesional, dan melayani. Namun, dengan semangat reformasi birokrasi dan komitmen yang tinggi, kita bisa membuktikan bahwa kita mampu menjadi ASN yang bermartabat dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara ini," ujar Enggartiasto saat membuka acara diskusi yang bertema 'Membangun Budaya Antikorupsi di Lingkungan Kementerian', Selasa (4/4).
Diskusi digelar sebagai bentuk komitmen Kemendag untuk terus melakukan reformasi birokrasi sesuai amanat Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA: Mentan: Harga Daging Sapi Tak Boleh Melebihi Rp 80 Ribu
Sebagai narasumber hadir Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Ari Dono Sukmanto, serta Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Arminsyah.
Mendag menilai mayoritas ASN Kemendag berkomitmen untuk berbuat bagi bangsa dan negara.
BACA JUGA: Pemerintah Pangkas Jalur Distribusi Gula
"Yang menjadi muara bagi kita, sebagai penyelenggara negara adalah untuk berbuat baik tanpa beban untuk kepentingan masyarakat," kata Enggar.
Menurutnya, ASN Kemendag juga harus terbuka dengan dunia usaha.
Ini karena peran Kemendag yang diinstruksikan presiden bukan hanya sebagai regulator, tetapi juga sebagai akselerator perekonomian di sektor perdagangan.
"Integritas harus tetap terjaga karena sekali "bermain", maka kita akan kehilangan wibawa dan tidak bisa berjuang untuk rakyat," kata kader partai NasDem ini.
Kepada kalangan dunia usaha, Enggar menyampaikan bahwa sudah cukup waktu untuk imbauan dan ajakan. Sekarang waktunya bertindak.
"Belum lama ini kami mencabut izin bagi importir hortikultura yang nakal. Itu bisa kami lakukan," kata Mendag.
Dia mengatakan, korupsi yang terjadi pada lembaga pemerintah bisa memberikan dampak buruk yang luas.
"Jika perilaku koruptif berlangsung secara masif dan sistematik, kita tidak akan mampu bersaing dengan bangsa lain. Kita bahkan bisa digulung oleh bangsa lain jika kita tidak efisien. Korupsi pada akhirnya akan menghambat visi kompetisi dan menghambat kita berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia," kata Enggar.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif menyampaikan bahwa integritas harus menjadi bagian utama bagi ASN Kemendag dalam melakukan pekerjaannya.
Menurutnya, pendidikan antikorupsi juga harus diinternalisasi.
"Pendidikan antikorupsi tidak akan selesai dengan satu ceramah, tetapi harus diinternalisasi," katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Ari Dono Sukmanto.
Menurutnya, untuk meningkatkan pengawasan juga bisa dilakukan dengan mengembangkan sistem.
"Salah satunya dengan membuat aplikasi untuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehingga bisa lebih transparan mulai dari anggaran yang digunakan serta tahapan-tahapan yang dilakukan," ujarnya. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Tetapkan HET Gula Pekan Depan
Redaktur & Reporter : Natalia