jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan persediaan minyak goreng MinyaKita akan tersedia di pasar mulai Februari.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Mendag Zulkifli seusai serah terima Keketuaan ASEAN BAC dari Kamboja ke Indonesia di Jakarta, Senin (30/1).
BACA JUGA: Terima Kunjungan Mendagri Malaysia, Menaker Ida: Banyak Hal yang Dibahas
"Karena akan puasa dan Lebaran, mudah-mudahan minyak goreng sudah mulai membanjiri pasaran sehingga di pasar-pasar rakyat ini juga bisa normal lagi,” kata dia.
MinyaKita adalah merek minyak goreng yang diluncurkan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada Juli 2022 laku.
BACA JUGA: Viral Mendagri Melarang Penegak Hukum Periksa Kepala Daerah, Begini Faktanya
Produk itu dihadirkan bertujuan untuk menekan harga minyak goreng yang melambung tinggi.
Zulhas, sapaan akrabnya, mengatakan ada dua alasan stok MinyaKita langka dan sulit ditemukan di pasaran.
BACA JUGA: Mendag Usulkan Pemberian Subsidi Harga Kedelai Impor, Sultan Bereaksi
Pertama, yaitu karena semakin tingginya minat konsumen terhadap produk tersebut.
"Semua orang carinya minyaKita. Karena MinyaKita yang dulu itu ada di pasar rakyat dalam bentuk curah, sekarang dikemas sudah bagus," katanya.
Tingginya permintaan, menurut Zulhas, membuat stok MinyaKita berkurang pasokannya di pasaran.
Terlebih stok yang dijatah hanya sebanyak 300 ribu ton per bulan.
Di sisi lain, yang juga menjadi alasan kedua berkurangnya pasokan minyak adalah karena pasokan CPO dialihkan untuk produksi B35.
"Kami mengubah B20 menjadi B35. B20 menyedot CPO 9 juta ton. Begitu berubah jadi B35, tambah 4 juta ton jadi total 13 juta ton. (Kalau) ekspor sekarang agak melambat," katanya.
Zulhas pun memastikan stok yang berkurang di pasaran itu bukan karena kurangnya produsen.
"Bukan, karena sekarang semua cari MinyaKita. Barangnya bagus. Kualitasnya, high quality. Tapi harganya Rp 14 ribu (per liter)," katanya.
Oleh karena itu, dalam Rapat Evaluasi Pendistribusian Minyak Goreng Rakyat dengan produsen migor di Jakarta, Senin (30/1), pemerintah dan produsen migor akan meningkatkan pasokan minyak goreng program Domestic Market Obligation (DMO) sebanyak 450 ribu ton/bulan selama tiga bulan yaitu pada Februari-April 2023.
Peningkatan pasokan sebesar 50 persen dari DMO bulanan yang dialokasikan sebesar 300 ribu ton/bulan itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan migor menjelang puasa dan Lebaran yang kian meningkat. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendag Bakal Mengunjungi Arab Saudi, Membawa Misi Penting, Apa Itu?
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian