jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mencium ada hal yang tak beres terkait kardus berisi e-KTP yang tercecer di Jalan Raya Salabenda Semplak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/5). Tjahjo menduga tercecernya e-KTP saat dibawa dari kantor Ditjen Dukcapil Pasar Minggu ke gudang penyimpanan sementara di Semplak Bogor bukan kelalaian.
Tjahjo mengaku telah mengutus sekretaris jenderal, inspektur jenderal dan Biro Hukum Kemendagri untum memastikannya. “Segera turun melakukan investigasi," ujar Tjahjo di Jakarta, Minggu (27/5).
BACA JUGA: Zudan: e-KTP yang Tercecer Tidak Ada Nama WNA
Mantan sekjen DPP PDI Perjuangan ini mengatakan, investigasi perlu dilakukan untuk memastikan ada atau tidak nya unsur sabotase pada peristiwa tersebut. Sebab, jika e-KTP itu memang rusak, seharusnya langsung dihancurkan.
"Kalau e-KTP rusak/invalid, kenapa tidak langsung dihancurkan? Kenapa harus memindahkannya ke gudang dukcapil di Bogor," katanya.
BACA JUGA: Ribuan e-KTP Tercecer di Jalan Salabenda Statusnya Rusak
Tjahjo juga mempertanyakan alasan pemindahan menggunakan truk terbuka dan bukan kendaraan tertutup. Terlebih, tercecernya e-KTP itu telah memunculkan spekulasi karena dikait-kaitkan dengan persoalan warga negara asing (WNA).
"Jadi, walau hanya ratusan yang tercecer dan tidak ada nama palsu maupun WNA, harusnya tetap waspada," katanya.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Aksi Teror Marak, Mendagri Minta Kepala Daerah Waspada
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Bekuk Bupati Bengkulu Selatan, Mendagri Siapkan Plt
Redaktur & Reporter : Ken Girsang