jpnn.com, JAKARTA - Sebagai pemegang kedaulatan tertinggi, rakyat Sabu Raijua (Sarai) telah menyukseskan pesta demokrasi pada Pilkada 2020 lalu dengan menggunakan hak-hak politik mereka hingga melahirkan figur bupati-wakil bupati pilihan rakyat dalam diri Orient P Riwu Kore-Thobias Uly (Paket IE RAI). Rakyat Sarai siap menyambut Era Baru Kepemimpinan Sarai 5 tahun ke depan.
Hal tersebut disampaikan politikus PDI Perjuangan sekaligus Anggota DPRD Sabu Raijua, Lazarus Riwu Rohi dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa (23/2/2021).
BACA JUGA: Kasus Orient Mengungkap Fakta Soal Syarat Paslon Kada Tidak Linear dengan UUD 1945
Menurut Lazarus, semua tahapan hingga penetapan oleh KPU sudah sesuai mekanisme perundang-undangan.
Oleh karena itu, dia mengharapkan agar Lembaga Penyelenggara Pemilu dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tetap menjaga amanat kedaulatan rakyat Sabu Raijua.
BACA JUGA: Pemerintah Sebaiknya Beri Kesempatan Kepada Orient untuk Tanggalkan Kewarganegaraan AS
“Pemerintah (Mendagri, red), diminta untuk segera melantik Orient P Riwu Kore sebagai Bupati Sabu Raijua. Negara tidak perlu tunduk pada kepentingan segelintir pihak yang berusaha merecoki hasil pilkada Sabu Raijua. Rakyat Sarai akan tetap solid berjuang bersama Bapak Orient,” tegas Lazarus.
Lazarus mengingatkan jika bupati terpilih tidak dilantik, maka akan berdampak pada gejolak horizontal.
BACA JUGA: Bupati Sabu Raijua Terpilih Orient P Riwu Kore: Saya WNI Sah
“Jika pemerintah tidak bijak menyikapi situasi ini (tidak dilantik, red), maka akan berpotensi terjadi people power bahkan chaos terhadap kondisi tersebut," imbuhnya.
Redam Sentimen Primordial
Lazarus mengingatkan agar para pihak yang tidak berkepentingan dengan Pilkada Sabu Raijua, tidak memperkeruh dan mengadu-domba rakyat Sarai dengan pernyataan bernuansa sentimen primordial, tendensius, murahan dan provokatif.
“Ini berpotensi pada konflik horizontal (chaos) jika tidak diredam, hanya karena ego kekuasaan semata."
Lazarus yang juga Tim Sukses (Timses) Paket IE RAI menegaskan bahwa pernyataan itu sebagai tanggapan kritis terhadap pernyataan yang dilontarkan oleh salah satu Raja Adat Sabu Raijua, Vico Amalo, yang meminta pemerintah agar tidak gegabah mengambil keputusan untuk melantik Orient Riwu Kore yang saat ini status kewarganegaraannya tengah menjadi polemik.
“Pernyataan dari seorang yang menyebut salah satu Raja Adat Sabu Raijua (Viko Amalo, red) sangat menyakitkan hati nurani orang Sabu. Raja Sabu itu marga Djawa, yaitu P.ch Djawa. Sehingga tidak etis menyeret sentimen primordial (Raja Adat, red) yang terkesan tendensius dan provokatif yang akan berdampak pada chaos," ujar Lazarus.
Lazarus berharap agar jangan sampai pernyataan bernuansa sentimen primordial itu dapat memicu kekuatan massa (people power) Sabu Raijua yang menginginkan agar Orient P Riwu Kore sebagai Bupati pilihan rakyat, segera dilantik.
“Kedaulatan rakyat adalah amanat demokrasi paling hakiki. Rakyat Sabu Raijua sudah siap menyambut Era Baru Kepemimpinan. Vox populi, vox Dei (suara rakyat, suara Tuhan)," simpulnya.(fri/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Friederich