jpnn.com - PALEMBANG – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta gubernur, bupati, wali kota yang daerahnya terkena musibah asap akibat pembakaran hutan dan lahan untuk lebih pro aktif dan melakukan sistem jemput bola.
Tjahjo pun menginstruksikan beberapa hal kepada para kepala daerah tersebut.
BACA JUGA: Ini Syarat Utama Untuk Bangun Desa
“Saya minta siagakan Puskesmas, rumah sakit pemerintah maupun swasta 24 jam,” kata Tjahjo ketika menjadi Inspektur Upacara Jambore Nasional Satpol PP II 2015 se-Indonesia, di Palembang, Sumsel, Jumat (9/10).
Menurut Tjahjo, Puskesmas maupun rumah sakit harus siap 24 jam menerima masyarakat yang menderita sakit karena kabut asap.
BACA JUGA: Pantau Daerah Bencana Asap, Jokowi Singgah di Rumah Kelahiran Bung Hatta
“Seluruh jajaran termasuk Satpol PP harus jemput bola. Datangi warga, bawa ke rumah sakit atau puskesmas, kalau memang terkena rangkaian masalah asap ini,” kata Tjahjo.
Dia menegaskan, hal itu merupakan wujud negara, pemerintah pusat, maupun daerah yang hadir ketika masyarakatnya tertimpa musibah.
BACA JUGA: Penerbangan Sulit, Jokowi Kunjungi Riau Lewat Jalan Darat
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengaku sudah berkali-kali meminta maaf kepada masyarakat di luar maupun di wilayahnya atas permasalahan kabut asap ini. Yang pasti, Alex menegaskan, tidak ada kehendak masyarakat maupun pemerintah Sumsel mengirim asap ke daerah lain.
Sisi lain, Sumsel juga sering mendapatkan kiriman asap dari daerah lain. Namun, bagi Alex, itu bukan persoalan.
Yang penting sekarang adalah bagaimana berupaya untuk memadamkan api dan asap di wilayah masing-masing.
“Saya berkali-kali minta maaf untuk itu. Orang yang paling bertanggungjawab masalah asap di Sumsel adalah Gubernur Sumsel,” kata Alex Noerdin.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Tjahjo Ingatkan Pemerintah Singapura dan Malaysia
Redaktur : Tim Redaksi