Mendagri Puji Pencairan Insentif Bagi Nakes di Tangsel Sudah 98 Persen

Selasa, 27 Juli 2021 – 21:36 WIB
Mendagri Muhammad Tito Karnavian memberikan keterangan pers saat berkunjung ke Balai Kota Tangerang Selatan, Selasa (27/7/2021). Foto: Ist for jpnn.com

jpnn.com, TANGSEL - Mendagri Tito Karnavian memuji kinerja Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

Pencairan dana insentif bagi tenaga kesehatan di kota tersebut telah mencapai 98 persen.

BACA JUGA: Baliho Bergambar Puan Dirusak, Atang: Bukan Tabiat Demokrat Sejati

"Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi, artinya tidak ada permasalahan untuk pemberian pencairan insentif tenaga kesehatan," ujar Tito Karnavian dalam keterangannya, Selasa (27/7).

Meski demikian, Tito menyoroti bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit wilayah Kota Tangsel yang masih di atas 90 persen.

BACA JUGA: Tak Puas dengan Putusan MK, 126 Ruko Dibakar, 1.349 Orang Terpaksa Mengungsi

Tito menilai kondisi tersebut harus diwaspadai.

"Saya memberi catatan khusus mengenai BOR. Bed occupancy ratio masih di atas 90 persen. Hal ini perlu diwaspadai," katanya.

BACA JUGA: Hamdalah, Jumlah Positif COVID-19 di Tangerang Terus Menurun

Menurut mantan Kapolri ini, ketika BOR masih di atas 90 persen artinya masyarakat masih merasa kesulitan mendapatkan tempat perawatan.

Karena itu, Tito meminta Pemkot Tangsel perlu menambah kapasitas BOR di setiap rumah sakit.

"Kalau BOR di atas 90 persen artinya masyarakat kesulitan untuk mendapatkan tempat perawatan."

"Oleh karena itu, perlu dilakukan penambahan untuk bed COVID-19, baik dari rumah sakit pemerintah maupun swasta yang dikonversi untuk menjadi tempat perawatan Covid-19," ucapnya.

Tito juga meminta Pemkot Tangsel memperbanyak tempat isolasi mandiri yang terpusat, bukan hanya pada tingkat kota, tetapi juga hingga kelurahan.

Hal tersebut bertujuan agar masyarakat yang dinyatakan reaktif Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang dapat dirawat di tempat tersebut.

"Memperbanyak tempat isolasi mandiri terpusat. Isolasi mandiri terpusat di tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan. Paling tidak sampai situ."

"Syukur kalau bisa sampai ke tingkat kampung lain. Jadi bagi masyarakat yang positif belum berat bisa dirawat di sana, tidak langsung masuk ke tempat perawatan Covid-19," katanya.

Tito juga meminta Pemkot Tangsel bekerja lebih giat untuk mempercepat program vaksinasi.

"Berarti kan ini masih relatif belum memenuhi target herd immunity untuk penduduk lebih-kurang hampir 2 juta."

"Kalau 70 persen, berarti 1,4 juta. Kalau 60 persen, 1,2 juta. Perlu kerja keras lagi. Kami harapkan pemda melakukan adanya suplai vaksin yang cukup untuk Kota Tangerang Selatan, sehingga bisa dipercepat program vaksinasi," katanya.

Menurut Tito, keberhasilan penanganan Covid-19 di Kota Tangsel akan memengaruhi kabupaten dan kota lain yang berada di sekitar wilayah DKI Jakarta.

"Keberhasilan penanganan di Tangsel akan mempengaruhi wilayah sekitarnya, karena aglomerasi, saling timpang. Karena tidak adanya batas alam, yang ada hanya batas administrasi pada peta saja," pungkas Tito.(gir/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler