jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut aksi persekusi dan intimidasi oleh massa berkaus #2019GantiPresiden saat car free day (CFD) di Bundaran HI, Jakarta akhir pekan lalu, sangat mencoreng politik di Indonesia.
“Saya kira kejadian kemarin itu kejadian yang memalukan sekali. Itu bukan budaya timur, bukan budaya politik kita,” kata dia di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Kamis (2/5).
BACA JUGA: Masyarakat Sudah Terbelah Sejak Pilpres 2014 dan Pilkada DKI
Menurut dia, setiap orang boleh berpolitik dan menyatakan dukungannya ke siapa saja, tapi harus dengan cara yang elegan.
“Kita boleh beda pendapat, beda pilihan, tapi harus punya etika. Harus punya sopan santun,” tegas dia.
BACA JUGA: Sebagian Masyarakat Mulai Liar Jelang Pilpres 2019
Politikus PDI Perjuangan ini menambahkan, ketika seseorang ingin mengkritik orang lain juga boleh. Tapi ada hal yang perlu diingat, tidak dengan menghina dan menjatuhkan.
“Kita punya harga diri, punya kehormatan. Jangan lagi memaksakan kehendak harus mengikuti yang menjadi pilihannya dan menjadi sikap politiknya,” tuturnya. (mg1/jpnn)
BACA JUGA: Ketegangan di CFD Berpotensi Terulang Lagi
BACA ARTIKEL LAINNYA... #2019GantiPresiden vs #DiaSibukKerja, Bukti Publik Terbelah
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan